%A NIM. 1130016006 SUYADI, MPDI %O Prof. Dr. H. Sutrisno, M.Ag dan Dr. Dr. H. Taufiq Fredrik Pasiak, M.Pd.I., M.Kes. %T DASAR-DASAR PEMIKIRAN MENUJU ILMU NEUROSAINS PENDIDIKAN ISLAM (OPTIMALISASI POTENSI OTAK DALAM PEMBELAJARAN ANAK USIA DINI) %X Tujuan penelitian interdisipliner dan transdisipliner ini adalah meletakkan dasar-dasar pemikiran menuju ilmu baru yang disebut dengan istilah Neurosains Pendidikan Islam (NPI) atau semacam ilmu saraf kependidikan Islam, khususnya dalam konteks Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD). Untuk mencapai tujuan tersebut, dilakukan penelitian kualitatif dalam bentuk library research dan field research. Library research berupaya menghubungkan pendidikan Islam dan neurosains secara interaktif dan kolaboratif (pos integratif). Field research berupaya melakukan diferensiasi tipologi varian PAUD secara imajisi kreatif di sebelas lembaga PAUD pada wilayah Yogyakarta dan sebagian Jawa Tengah. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan observasi naturalistik, wawancara mendalam, dan dokumentasi. Teknik analisis data dilakukan secara deskriptif analitis. Penelitian kepustakaan (library research) yang menghubungkan pendidikan Islam dan neurosains secara interaktif dan kolaboratif (pos integratif) menemukan dasar-dasar pemikiran sebagai peletak awal dibangunnya ilmu Neurosains Pendidikan Islam, yakni berpikir rasional, emosional dan spiritual. Penelitian lapangan (field research) di sebelas lembaga PAUD pada wilayah Yogyakarta dan sebagian Jawa Tengah menemukan teori diferensiasi tipologi PAUD, yakni PAUD Robotik, Akademik dan Saintifik. PAUD robotik adalah PAUD yang berpotensi merusak otak anak didik, PAUD akademik adalah PAUD yang berpotensi membonsai potensi otak anak didik (hanya mengembangkan salah satu dimensi berpikir: rasional saja, misalnya) dan PAUD saintifik adalah PAUD yang berpotensi melakukan optimalisasi potensi otak anak didik secara optimal. Secara konseptual, disertasi ini menemukan mini teori berupa ragam rancang bangun stimulasi edukatif, seperti: neurobic, Islamic neurosoryscience, gerakan unik, tarian estetik, gambar abstrak-imajinatif dan mewarnai secara sintetik. Secara praktis, pendidikan Islam dan neurosains mempunyai relevansi dengan pendidikan karakter dan sistem kendali diri dalam mekanisme pembelajaran anak usia dini dalam bentuk: (a) otak tiga dimensi, (b) otak karakter, (c) menara potensi, dan (d) sistem kendali diri dalam Al-Qur’an dan neurosains; riyadhah emosi, religious learning, empatic learning dan barisan kesabaran. %K Pendidikan Islam, Neurosains dan Pembelajaran Anak Usia Dini. %D 2016 %I UIN SUNAN KALIJAGA YOGYAKARTA %L digilib19927