eprintid: 19944
rev_number: 10
eprint_status: archive
userid: 6
dir: disk0/00/01/99/44
datestamp: 2016-03-24 01:33:48
lastmod: 2016-03-24 01:33:48
status_changed: 2016-03-24 01:33:48
type: thesis
metadata_visibility: show
creators_name: AHMAD FAUZI, NIM: 1320512099
title: KONSEP DOA PARA NABI DALAM AL-QUR’AN
ispublished: pub
subjects: S_I
divisions: pps_agamfil
full_text_status: restricted
keywords: Doa, Permohonan, dan al-Qur’an
note: Dr. Ahmad Baidhowi, M.Si.
abstract: Realitas pada masa modern dengan kemajuan teknologi menjadikan
manusia dapat mengabaikan dimensi sosial dan dimensi spiritual. Pada sisi lain,
manusia membutuhkan kekuatan spiritual yang mampu menenteramkan jiwa yaitu
dengan berdoa. Menurut Izutsu bentuk komunikasi verbal yang terjadi antara
Tuhan dan manusia dapat terjadi dengan manusia mengambil inisiatif untuk
melakukan hubungan verbal dan komunikasi dengan Tuhan melalui isyarat bahasa
yang lazim disebut dengan doa. Doa merupakan komunikasi transendental dimana
pemohonnya adalah manusia dengan situasi yang luar biasa yakni pada keadaan
dan jiwa yang di luar situasi terbatas.
Asy-Sya’rawi menyebutkan doa yang terbaik adalah doa yang terdapat
dalam al-Qur’an dengan banyak redaksi ayat doa dan pemanjatnya tanpa
terkecuali doa yang dipanjatkan oleh para nabi. Para nabi yang notabene manusia
pilihan yang membawa pesan Tuhan dan memiliki hubungan kedekatan dengan
Tuhan pasti memiliki hubungan intim yang dimana Tuhan selalu men-istijābah
setiap permohonan yang dipanjatkan oleh para nabi. Sehingga perlu adanya
penelitian yang mendalam terkait problematika hakikat dan konteks dari doa para
nabi. oleh karena itu, hal yang krusial pengangkatan objek material dalam
penelitian ini adalah kategorisasi doa para nabi sehingga nampak problem dan
situasi yang mendasari doa dipanjatkan. Sehingga penelitian ini menggunakan
corak kepustakaan (library research), dengan metode tematik (mauḍū’ī), dan
menggunakan analisis deskriptif yang mengadopsi teori al-Farmāwī.
Adapun hasil penelitian konsep doa para nabi dalam al-Qur’an
ditemukan; pertama, mengenai konteks doa para nabi terpetakan dalam
permohonan kebaikan di dunia dan kebaikan di akhirat. Isi permohonan sendiri di
antaranya kedamaian, pertolongan atau perlindungan, rezeki, syukur, kekuasaan,
keturunan, keteguhan hati, ilmu pengetahuan, perjalanan atau berpergian,
keselamatan, ber-tawajjuh kepada Allah Swt., kehancuran atau kebinasaan,
kesembuhan, tawakal (berpasrah diri kepada Allah Swt.), rahmat dan ampunan,
meninggal dalam keadaan Islam, dikumpulkan bersama orang-orang saleh, dan
masuk surga. Kedua, mengenai hakikat doa para nabi dipengaruhi dua faktor: a)
faktor yang muncul dari psikologis atau kejiwaan, seperti rasa bahagia atau sedih.
b) faktor yang dipengaruhi oleh keadaan, seperti keadaan lapang atau sempit,
keadaan mendesak atau genting.
Dengan penemuan di atas, diharapkan dapat mencontoh akhlak para nabi
dalam berinteraksi kepada Allah Swt., yaitu berdoa. Mulai dari tatacara,
pelaksanaan, dan isi permohonan.
Kata kunci: Doa, Permohonan, dan al-Qur’an
date: 2015-10-27
date_type: published
pages: 179
institution: UIN SUNAN KALIJAGA YOGYAKARTA
department: Pascasarjana
thesis_type: masters
thesis_name: other
citation:   AHMAD FAUZI, NIM: 1320512099  (2015) KONSEP DOA PARA NABI DALAM AL-QUR’AN.  Masters thesis, UIN SUNAN KALIJAGA YOGYAKARTA.   
document_url: https://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/19944/1/1320512099_bab-i_iv-atau-v_daftar-pustaka.pdf
document_url: https://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/19944/2/1320512099_bab-ii_sampai_sebelum-bab-terakhir.pdf