@inproceedings{digilib20043, booktitle = {Seminar Akademi Ilmu Pengetahuan Indonesia (AIPI) bekerjasama dengan Pascasarjana UIN Sunan Kalijaga}, month = {April}, title = {MEMBANGUN POLITIK RASA DI TENGAH DURI-DURI STIGMATISASI DALAM ARAB BERSEMI}, author = {- St. Sunardi}, year = {2016}, pages = {1--9}, keywords = {Politik Rasa, Timur Tengah, Arab bersemi}, url = {https://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/20043/}, abstract = {Dari sisi mana kita sekarang harus melihat Timur Tengah dan dari rriasalah apa kita bicara tentang Timur Tengah? Em pat atau lima tahun yang lalu, kita merasa bangga (sekaligus berdebar) setiap kali kita mendengar dan bicara tentang kejadian-kejadian di Timur Tengah. Tiap jam, tiap hari, dan tiap minggu kita tidak bisa melewatkan berita tentang Timur Tengah yang selalu mendebarkan namun selalu memberi harapan baru. Dimulai dari peristiwa memilukan seorang anak muda Tunisia penjual buah yang mebakar dirinya karena merasa terhina oleh aparat negara, diteruskan dengan peristiwa-peristiwa dramatik seperti anak-anak muda Lybia yang berani turun ke jalan walaupun sadar pasti akan dilibas oleh serdadu Khadafi, anak-anak muda Mesir yang berani bermalam di Midan Tahrir walaupun Mubarak berkeras kepala tidak mau turun, sampai dengan demonstrasi di Damaskus yang tidak pernah terbayangkan sebelumnya. Itulah sedikit contoh indeks memori kita akan negara-negara Timur Tengah yang baru saja bangun dari rasa takutnya akan rejim otoriter. (Pengalanian yang juga kita alami sebelumnya!) Oleh karena itu sebutan "Arab Bersemi" (Arab Spring, al-rabi' al' arabl) menjadi sebutan penuh malma untuk menggambarkan situasi itu! Ya, musim semi, Arab yang sedang bersemi.} }