%0 Thesis %9 Skripsi %A Batrutin Nikmah NIM : 04410793, %B /S1 - Skripsi/Fakultas Tarbiyah/ %D 2009 %F digilib:2007 %I UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta %K Wahdah, Takrir, Tahfidz, Pseantren Miftahul Ulum, Wonokromo %T EFEKTIVITAS METODE WAHDAH, TAKRIR DAN TAHFIDZ TERHADAP HAFALAN AL-QUR’AN DI PONDOK PESANTREN MIFTAHUL ULUM JEJERAN WONOKROMO PLERET BANTUL %U https://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/2007/ %X ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk mengungkapkan efektivitas hafalan al-Qur’an dengan tiga metode menghafal di PP. Miftahul Ulum Jejeran Wonokromo Bantul serta faktor-faktor yang mendukung dan menghambat penerapan metode-metode tersebut. Dengan penelitian ini diharapkan dapat memberikan masukan baru kepada semua pihak yang berkecimpung di lembaga tahfidz umumnya dan khususnya PP. Miftahul Ulum sebagai tempat penelitian ini. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif, dengan mengambil latar Pondok Pesantren Miftahul Ulum Jejeran Wonokromo Bantul. Pengumpulan data dilakukan dengan mengadakan tes, dokumentasi, wawancara dan observasi terlibat. Analisis data yang digunakan analisis kualitatif dan analisis kuantitatif. Analisis kulatitatif digunakan untuk menganalisa data yang tidak berupa angka yaitu dengan metode deduktif. Sedangkan analisis kuantitatif digunakan untuk menganalisa data yang berupa angka. Rumus yang digunakan adalah rumus nilai rata-rata (Mean), nilai pertengahan (Median) dan nilai yang memiliki frekuensi paling banyak (Modus). Hasil penelitian menunjukkan : (1) menghafal al-Qur’an dengan metode wahdah dan metode tahfidz menunjukkan keberhasilan (efektif). Salah satu bukti keberhasilannya diperoleh 75% amp;70% yang dapat dilihat dari hasil pencapaian hafalan santri. Sedang metode takrir tidak berhasil (kurang efektif) karena hasil hafalan yang dicapai santri kurang dari 60% (yaitu 55%). (2) faktor pendukung penerapan metode tersebut adalah adanya motivasi para santri yang sangat besar dalam menghafal al-Qur’an dan dukungan dari pihak luar (keluarga, teman, masyarakat), adanya kesehatan jasmani dan rohani, adanya kelonggaran waktu untuk menghafal dan mengulang hafalan, adanya peraturan yang ketat yang bertujuan memotivasi santri dan lingkungan yang baik dan nyaman jauh dari kegaduhan dan keramaian yang bisa mengganggu konsentrasi. Adapun faktor penghambatnya adalah waktu/ jarak yang terlalu mepet (jadwal mengaji), kesibukan tenaga pengajar sehingga sering libur, latar belakang santri yang heterogen dan perbedaan bakat, minat dan kecerdasan santri sehingga ada santri yang rajin mengaji tetapi tidak sedikit pula santri yang malas. %Z Pembimbing : R. Umi Baroroh, M. Ag