TY - THES N1 - Dr. H. Waryono Abdul Ghafur, M. Ag. ID - digilib20076 UR - https://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/20076/ A1 - YUNIARTI, NIM. 12250017 Y1 - 2016/03/28/ N2 - Sebagai makhluk sosial, manusia sangat membutuhkan orang lain dalam kehidupan sehari-hari baik teman, sahabat, tetangga, orang tua bahkan pasangan hidup. Oleh sebab itu pernikahan dirasa perlu untuk melengkapi cerita hidup manusia. Pernikahan merupakan wadah untuk memenuhi kebutuhan baik kebutuhan seksual maupun nonseksual. Penelitian ini berjudul ?Makna Pernikahan Pada Perempuan Dengok Ngampo Pacarejo Semanu Gunungkidul Yogyakarta?. Dalam penelitian ini peneliti menggambarkan bagaimana perempuan Padukuhan Dengok Ngampo memaknai sebuah pernikahan dan apa pergeseran makna pernikahan yang terjadi . Penelitian ini dilakukan berdasarkan banyaknya perempuan Padukuhan Dengok Ngampo yang mengajukan gugatan cerai ke Pengadilan Agama Wonosari dengan berbagai macam alasan. Penelitian ini dilakukan dengan metode etnografi. Peneliti ikut bertempat tinggal dan mengikuti kegiatan sehari-hari masyarakat di lokasi penelitian dalam jangka waktu yang cukup lama. Tujuan dari penelitian ini untuk menggambarkan bagaimana nilai-nilai yang diyakini dalam sebuah pernikahan baik dahulu (sebelum tahun90-an) ataupun masysrakat sekarang (sejak tahun 90-an). Subjek dari penelitian ini adalah 5 (lima) keluarga yang mengalami kegagalan dalam pernikahan. Pengumpulan data menggunakan teknik observasi, wawancara dan dokumentasi. Lokasi penelitian adalah Padukuhan Dengok Ngampo Kelurahan Pacarejo Kecamatan Semanu Kabupaten Gunungkidul Provinsi Yogyakarta. Hasil dari penelitian ini adalah adanya pergesern makna pernikahan pada masyarkat dahulu (sebelum tahun 90-an) dan masyarakat sekarang (sejak tahun 90- an). Masyarakat dulu memaknai sebuah pernikahan adalah keluarga yang menghabiskan waktu secara bersama dengan aktivitas positif meskipun mereka harus berbagi cinta dengan orang lain. Sedangkan makna pernikahan pada masyarakat sekarang pernikahan merupakan aktivitas yang bertujuan untuk merubah perekonomian mereka menjadi lebih baik dan mereka tidak mau berbagi cinta dengan orang lain. Masyarakat sekarang menggunakan nilai kepuasan sebagai tolak ukur suatu pernikahan. Nilai kepuasan yang gunakan berasal dari sisi seksual, ekonomi dan psikologi. Perceraian bukan merupakan sesuatu yang tabu bagi masyarakat, oleh sebab itu tidak heran jika angka perceraian di Padukuhan Dengok Ngampo tergolong tinggi. Hubungan yang terjalin antar keluarga yang menjalani perceraian ternyata terlihat cukup baik. Disisi lain masyarakat juga memegang prinsip keluarga besar merupakan bagian dari keluarga kecil. Berdasarkan prinsip tersebut membuat pernikahan yang terjadi menjadi keluarga kurang harmonis. Ketidakharmonisan keluarga menciptakan banyaknya perempuan Padukuhan Dengok Ngampo yang mengakhiri pernikahan dengan perceraian. PB - UIN SUNAN KALIJAGA YOGYAKARTA KW - Pemaknaan KW - Pernikahan KW - Perempuan M1 - skripsi TI - MAKNA PERNIKAHAN PADA PEREMPUAN DENGOK NGAMPO PACAREJO SEMANU GUNUNGKIDUL YOGYAKARTA AV - restricted ER -