TY - THES N1 - Andayani, S.IP, MSW ID - digilib20077 UR - https://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/20077/ A1 - FRENDI MASYHURI, NIM. 12250042 Y1 - 2016/03/28/ N2 - Penelitian ini berjudul ?Engagement Pekerja Sosial Dengan Klien Pecandu NAPZA (Study Kasus Di Panti Sosial Pamardi Putra Sehat Mandiri Yogyakarta? Dalam penelitan ini peneliti meneliti tentang bagaimana pekerja sosial melakukan engagement dalam penanganan pecandu NAPZA di PSPP, terhadap klien voluntary, involuntary dan klien out reach dari proses preintake sampai proses intake activities serta hambatan dan tantangan apa saja yang ditemui dalam proses itu. Engagement sangat penting dilakukan karena merupakan tahap awal intervensi dalam proses pertolongan kesejahteraan sosial. Tujuannya adalah untuk membangun hubugan kepercayaan antara pekerja sosial dengan calon klien atau resden. Penelitian ini dilakukan mengingat permasalahan sosial semakin meningkat, salah satunya adalah para korban pecandu NAPZA di Indonesia yang kian tahun jumlahnya semakin meningkat yang membuat tempat-tempat rehabilitasi semakin penuh. Penelitian ini menggunakan teori intervensi pekerjaan sosial yaitu engagement, oleh Dwi Heru Sukoco serta teori engagement oleh Bradford w sheafor guidlnes of techniques social work practice. Dengan menggunakan jenis pendekatan deskriptif kualitatif yang menggambarkan keadaan yang sebenarnya di lapangan. Adapun subjek dalam penelitian ini ada 6 orang yang terdiri dari 3 orang pekerja sosial ahli dan 3 residen NAPZA. Metodenya adalah observasi, dokumentasi dan wawancara. Hasil penelitian ini memaparkan tentang hubungan pekerja sosial dalam melakukan engagement dari proses persiapan meliputi pemetaan karakteristik klien, pendekatan engagement. Model situasi dalam engagement ada tiga yaitu Pertama, situasi engagement terhadap klien voluntary application (klien suka rela). Pendekatan yang dilakukan lebih mudah. Kedua, situasi engagement terhadap klien involuntary application (klien tangkapan paksa atau klien hukum). Pendekatan lebih sulit karena klien yang datang secara paksa. Dalam hal ini, pendekatan yang dilakukan pekerja sosial menekankan pada pemberian motivasi, pemaparan program lembaga secara bertahap dan menjelaskan tujuan rehabilitasi. Selanjutnya yang ketiga, adalah situasi engagement terhadap klien outreach (jemput bola). Pendekatan pekerja sosial biasanya lebih panjang karena reachingout dimulai dari persiapan mengadakan sosialisasi program, seperti sosialisasi ke masyarakat, pendekatan kekeluarga bersama mediator dengan tujuan untuk menemukan, menjangkau dan menjemput klien dengan pendekatan secara kekeluargaan serta terbangunnya trust dan komunikasi yang baik antara keduanya sampai intake process. Kesulitan dalam proses engagement biasanya dipengaruhi oleh drugs choice yang digunakan oleh klien atau residen, intensitas dan tingkat dosis serta faktor sadar atau tidak sadar (mabuk). Hambatan serta tantangan dalam melakukan engagement yang pertama, adalah pihak keluarga yang ingin ikut intervensi jalannya proses program, kedua adalah kebijakan lembaga yang diterapkan tidak sesuai dengan keadaan pekerjaan sosial di lapangan, ketiga yaitu kelelahan kerja yang diakibatkan oleh negative resonansi dari klien. PB - UIN SUNAN KALIJAGA YOGYAKARTA KW - engagement KW - pekerja sosial KW - klien pecandu NAPZA M1 - skripsi TI - ENGAGEMENT PEKERJA SOSIAL DENGAN KLIEN PECANDU NAPZA (STUDY KASUS DI PANTI SOSIAL PAMARDI PUTRA ?SEHAT MANDIRI? YOGYAKARTA) AV - restricted ER -