%0 Thesis
%9 Skripsi
%A SRI MURTINI, NIM. 11390025
%B FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM
%D 2016
%F digilib:20118
%I UIN SUNAN KALIJAGA YOGYAKARTA
%K Pengukuran kinerja,Balanced Scorecard, Perspektif
%T PENERAPAN METODE BALANCED SCORECARD SEBAGAI TOLOK  UKUR PENGUKURAN KINERJA PADA PERUSAHAAN JASA  ( STUDI KASUS RSI HIDAYATULLAH YOGYAKARTA )
%U https://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/20118/
%X Lingkungan bisnis yang semakin turbulen dan kompetitif menuntut perusahaan untuk  terus mengikuti perkembangan jaman. Penilaian dan pengukuran kinerja perusahaan sangat  penting untuk kelangsungan perusahaan dan mampu membantu perusahaan dalam mencapai  target di masa depan dengan cara melihat kinerja perusahaannya.  Balanced Scorecard adalah salah satu alat pengukuran kinerja perusahaan yang  menggunakan 4 perspektif yaitu perspektif keuangan, perspektif pelanggan, perspektif proses  bisnis internal dan perspektif pertumbuhan dan pembelajaran.Balanced Scorecard sebagai  pebaikan atau pengukuran kinerja eksekutif, lalu berkembang menjadi kerangka perencanaan  strategik dan sekarang berkembang lagi menjadi pengelolaan kinerja berbasis  personel.Rumah Sakit Islam Hidayatullah merupakan salah satu Rumah Sakit kecil di  Yogyakarta yang mampu bersaing dengan Rumah Sakit lain yang ada di Yogyakarta. Tujuan  dari pengukuran kinerja menggunakan Balanced Scorecard di Rumah sakit Islam  Hidayatulah adalah untuk mengetahui kinerja perusahaan selama 3 tahun. Metode yang  digunakan dalam penelitian ini adalah dengan memberikan skor pada indikator yang  ditentukan dengan melihat ukuran atau standar yang ditetapkan Rumah Sakit Islam  Hidayatullah.  Kinerja Rumah Sakit Islam Hidayatullah dengan Balanced Scorecard dalam periode  2012, 2013 dan 2014 dalam perspektif keuangan dinilai dari presentase ROA (Return On  Asset) dan BOPO (Beban Operasional terhadap Pendapatan Operasional). Hasil ROA tidak  mencapai target terjadi pada tahun 2014. Untuk BOPO mencapai target setip tahunnya.  Perspektif pelanggan dinilai dari pertumbuhan unit rawat inap, pertumbuhan unit rawat jalan,  retensi pelanggan dan akuisisi pelanggan. Pada perspektif pelanggan ini yang selalu tidak  mencapai target selama 3 periode secara berturut-turut adalah retensi pelanggan. Perspektif  proses bisnis internal, penilaian dilakukan dari Proses Operasi Standar Pelayanan menurut  Peraturan Mentri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 1171/Menkes/Per/VII/2011 yang di  dalamnya terdiri dari ALOS (Average Leght Of Stay), BOR (Bed Occupancy Ratio), TOI  (Turn Over Internal), BTO (Bed Turn Over), GDR (Gross Death Rate) dan NDR (Nett Death  Rate. Dari sasaran strategi diatas yang tidak mencapai standar ALOS dan BTO berturut-turut  selama 3 periode, sedangkan TOI hanya tahun 2014 yang tidak mencapai target. Dan untuk  perspektif pertumbuhan dan pembelajaran, yang belum mencapai standar yang ditetapkan  adalah retensi karyawan selama 3 periode berturut-turut.
%Z 1. Dr. MISNEN ARDIANSYAH, SE., M.Si., Ak, CA  2. JOKO SETYONO, SE., M.Si