relation: https://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/20266/
title: MOTIVASI REMAJA DALAM MELAKSANAKAN ABHEKALAN (Studi Kasus Tradisi Abhekalan Di Masyarakat Desa Kebundadap Timur Kec. Saronggi Kab. Sumenep Madura)
creator: SITTI MAHMUDAH, NIM. 12540013
subject: Sosiologi Agama
description: Abhekalan adalah proses mengikat dua orang anak berlainan jenis (remaja, bahkan  dahulu anak-anak) dalam sebuah ikatan yang “mirip” tunangan. Abhekalan menjadi suatu bentuk  kontrol social terhadap tindakan-tindakan remaja agar sesuai dengan harapan masyarakat. Begitu  lamanya tradisi ini berjalan dalam kehidupan masyarakat Madura, sehingga menjadikan tradisi  abhekalan ini sebagai bentuk tradisi yang wajib dan patut diikuti oleh setiap anak yang hendak  menjalin hubungan dengan lawan jenisnya. Anak/remaja yang tidak mengikuti tradisi ini akan  mendapatkan sanksi sosial, karena mereka telah bertindak diluar norma, aturan dan tatakrama  yang beralaku. Setelah remaja ini abhekalan bukan berarti remaja ini bebas dari kesulitan. Dalam  tradisi abhekalan ada beban berat yang harus ditanggung oleh remaja yang abhekalan maupun  orang tua masing-masing. Oleh karena itu penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bentukbentuk  motivasi remaja dalam melaksanakan abhekalan, serta mengetahui bentuk motivasi  dominan dan perubahan motivasi abhekalan.  Penelitian ini adalah penelitian lapangan yang bersifat kualitatif. Peneliti menggunakan  teori motivasi sosial Alfred Adler. Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan beberapa  metode yaitu observasi, wawancara, dan dokumentasi. Sumber data primer adalah sumber yang  didapatkan dari hasil observasi dan hasil wawancara dengan remaja yang abhekalan, orang tua  remaja, tokoh masyarakat, serta beberapa warga Desa Kebundadap Timur. Sumber data sekunder  meliputi dokumen, sekripsi dan buku-buku yang terkait. Analisis data dilakukan melalui tiga  tahap yaitu reduksi data, display data, dan verifikasi data.  Hasil penelitian menunjukkan bahwa ada dua bentuk motivasi yang mendorong para  remaja ini melaksanakan abhekalan. Pertama, motivasi internal, yaitu sarana ta’aruf, sarana  melatih kedewasaan, menenangkan hati dan pikiran, superioritas untuk laki-laki dan inferioritas  untuk perempuan, dan legalisasi hubungan seksual. Kedua, motivasi eksternal, yaitu strategi  menegosiasi kultur, gaya hidup, mengurangi beban ekonomi keluarga, dan menjaga nama baik  orang tua. Dari beberapa bentuk motivasi internal maupun eksternal, strategi menegosiasi kultur  adalah bentuk motivasi yang paling dominan dalam mendorong para remaja melaksanakan  abhekalan. Dari hasil penelitian ini juga ditemukan bahwa ada perubahan motivasi abhekalan di  Desa Kebundadap Timur, yaitu dari motivasi untuk menjaga harta benda berubah menjadi  motivasi untuk mengontrol tindakan dan pergaulan remaja.
date: 2016-03-22
type: Thesis
type: NonPeerReviewed
format: text
language: id
identifier: https://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/20266/1/12540013_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR-PUSTAKA.pdf
format: text
language: id
identifier: https://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/20266/2/12540013_BAB-II_sampai_SEBELUM-BAB-TERAKHIR.pdf
identifier:   SITTI MAHMUDAH, NIM. 12540013  (2016) MOTIVASI REMAJA DALAM MELAKSANAKAN ABHEKALAN (Studi Kasus Tradisi Abhekalan Di Masyarakat Desa Kebundadap Timur Kec. Saronggi Kab. Sumenep Madura).  Skripsi thesis, UIN SUNAN KALIJAGA YOGYAKARTA.