%A NIM: 12540068 SUPARMAN JAYADI %O Dr. Roma Ulinnuha, S.S., M.Hum %T RASIONALISASI TINDAKAN SOSIAL MASYARAKAT SUKU SASAK TERHADAP TRADISI PERANG TOPAT (Studi Kasus Masyarakat Islam Sasak di Kecamatan Lingsar Lombok Barat) %X Di tengah arus perubahan sosial mengubah pola pikir dan gaya hidup di masa modernitas ini dalam tindakan sosial. Terlebih akhir-akhir ini, informasi mengenai fenomena kekerasan atas nama agama, kelompok, aliran atau golongan yang marak terjadi diberbagai media masa, cetak maupun online, pengaruh perbedaan pemahaman agama, tradisi dan budaya telah dilunturkan dalam membentuk kebersamaan suatu etnis, bahasa dan negara. Fenomena tradisi Perang Topat pada masyarakat suku Sasak Lombok Barat merupakan bentuk cerminan bagi etnis lain. Upacara tradisi ini yang berumur ratusan tahun, namun masih dibudayakan hingga kini oleh masyarakat suku Sasak terdiri dari perbedaan pemahaman agama Hindu dan Islam Sasak pada satu waktu, tempat dan dilakukan secara bersamaan. Pada dasarnya upacara tradisi ialah aturan yang dilakukan sebagai kebiasannya oleh orang-orang terdahulu secara berulang-ulang kali. Pelaksanaannya tetap berjalan seperti biasanya meski dalam perkembangan modernitas dan globalisasi begitu pesat. Dalam konteks ini, ada hal menarik untuk ditelaah yakni rasionalisasi tindakan sosial pada masyarakat suku Sasak terhadap tradisi Perang Topat di Taman Pura Lingsar, Lombok Barat. Peneliti ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana proses pelaksanaan suatu tradisi Perang Topat, sekaligus asal usul tradisi Perang Topat dan juga bentuk-bentuk rasionalisasi tindakan sosial yang terkandung didalamnya. Peneliti mengunakan teori rasionalisasi instrumental dan nilai dari Max Weber. Tindakan instrumental atau sarana-tujuan yang ditentukan oleh pengharapan bentuk pencapian oleh aktor sendiri diperhitungkan secara rasional. Sedang tindakan orientasi nilai ditentukan oleh kepercayaan sadar akan nilai etis, estetis, religius atau bentuk lainnya terlepas dari prospek-prospek keberhasilan. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa, pada rasionalisasi tindakan sosial masyarakat suku Sasak terdapat dua bentuk dalam pelaksanaan suatu tradisi Perang Topat di Lombok Barat yaitu: nilai sosial dan nilai sakral. Bentuk dari nilai Sosial ialah Pertama, menggikat solidaritas antar umat beragama. Kedua, menciptakan nilai toleransi dan membawa perdamaian. Ketiga, bentuk kearifan lokal pada masyarakat suku Sasak. Sedangkan bentuk dari nilai Sakral ialah pertama, bentuk rasa syukur kepada Arwah leluhur roh-roh nenek moyang atau sang khalik (Tuhan Yang Maha Esa) atas diberikannya air suci di Kemaliq dan Pura Lingsar. Kedua, bentuk komunikasi kepada Arwah leluhur atau roh-roh nenek moyang sang khalik (Tuhan). Kata Kunci: Rasionalisasi, Tindakan Sosial, Masyarakat Islam Suku Sasak, Tradisi Perang Topat %K Rasionalisasi, Tindakan Sosial, Masyarakat Islam Suku Sasak, Tradisi Perang Topat %D 2016 %I UIN SUNAN KALIJAGA YOGYAKARTA %L digilib20307