relation: https://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/20310/
title: KERENGGANGAN SOSIAL JAMAAH MAJELIS TAFSIR AL- QUR’AN (MTA) DENGAN MASYARAKAT DUSUN KUNANG,  KELURAHAN KEBON, KECAMATAN BAYAT, KABUPATEN KLATEN
creator: IZZATUN IFFAH, NIM. 12540052
subject: Sosiologi Agama
description: Islam dan segala ajarannya dipahami secara berbeda-beda oleh  pemeluknya sehingga melahirkan berbagai macam gerakan keagamaan.  Munculnya gerakan-gerkan Islam tersebut tentu memiliki ciri khas masing-masing  meskipun tujuan utama mereka sama yakni sama-sama memperbaiki keadaan  umat Islam, perbedaan ini tidak diragukan lagi dapat memunculkan konflik antar  kelompok. Majelis Tafir Al-qur’an (MTA) merupakan salah satu pergerakan  Islam yang bertujuan untuk mengembalikan umat Islam sesuai dengan Al-qur’an  dan Hadis. Lahirnya MTA dengan segala ajarannya ditengah-tengah masyarakat  telah memberi dampak besar, paham keagamaan yang tidak sesuai dengan  masyarakat menimbulkan berbagai macam permasalahan.  Peran MTA ditengah-tengah masyarakat Kunang menyebabkan  permasalahan yang semakin merambah ke ranah sosial. Dari permasalahan yang  muncul penulis merumuskan persoalan yaitu, Bagaimana sejarah perkembangan  jamaah MTA di Dusun Kunang dan Apa dampak yang muncul akibat adanya  jamaah MTA terhadap hubungan sosial masyarakat Dusun Kunang.  Penelitian ini adalah penelitian lapangan yang bersifat kualitatif. Melalui  teori fungsi positif konflik yang dikenalkan oleh Lewis A. Coser penulis  menganalisa konflik yang terjadi antara jamaah MTA dengan warga masyarakat  Dusun Kunang. Lewis A. Coser menjelaskan bahwa secara positif konflik dapat  membantu mempertahankan struktur sosial masyarakat. Hal tersebut dapat terjadi  melalui katup penyelamat, yaitu suatu mekanisme yang dikenalkan Lewis A.  Coser untuk meredam konflik dengan membiarkan luapan emosi pelaku konflik  tersalurkan sehingga dapat ditemukan titik temu antara keduanya. Selain itu Lewis  A. Coser juga membagi konflik menjadi dua menurut penyebabnya yaitu, konflik  realisitik dan non-realistik.  Hasil dari penelitian ini adalah kerenggangan sosial antara jamaah MTA  Dusun dengan masyarakat Dusun Kunang selain disebabkan oleh paham  keagamaan yang berbeda jugaada kecemburuan sosial karena kedekatan Jamaah  MTA dengan aparat pemerintahan Desa yang dianggap lebih berkuasa dari  pejabat Dusun sehingga lebih bebas dalam mengadakan kegiatan. Permasalahan  yang terjadi diantaranya kegiatan donor darah, pelaksanaan hari raya Qurban dan  upacara pernikahan. Meskipun demikian terdapat pengaruh positif yang muncul  akibat kerenggangan tersebut baik untuk pihak MTA maupun masyarakat sendiri  dan kini hubungan yang terjalin antara MTA dan masyarakat bersifat simbiosis  komensalisme
date: 2016-02-23
type: Thesis
type: NonPeerReviewed
format: text
language: id
identifier: https://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/20310/1/12540052_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR-PUSTAKA.pdf
format: text
language: id
identifier: https://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/20310/2/12540052_BAB-II_sampai_SEBELUM-BAB-TERAKHIR.pdf
identifier:   IZZATUN IFFAH, NIM. 12540052  (2016) KERENGGANGAN SOSIAL JAMAAH MAJELIS TAFSIR AL- QUR’AN (MTA) DENGAN MASYARAKAT DUSUN KUNANG, KELURAHAN KEBON, KECAMATAN BAYAT, KABUPATEN KLATEN.  Skripsi thesis, UIN SUNAN KALIJAGA YOGYAKARTA.