@phdthesis{digilib20322, month = {March}, title = {STUDI ANALITIK ATAS TAFSIR AL-QUR?AN TEMATIK KARYA TIM KEMENTRIAN AGAMA RI (STUDI ATAS BUKU MODERASI ISLAM)}, school = {UIN SUNAN KALIJAGA YOGYAKARTA}, author = {NIM. 11530040 NUBAIL MANTHEEQ MUTTAQIE}, year = {2016}, note = {Drs. Indal Abror, M.A}, url = {https://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/20322/}, abstract = {Islam moderat yang ditulis oleh Tim Kementrian Agama RI untuk memberikan pengertian kepada umat beragama yang tidak berat sebelah dan tidak terlalu ekstrim dalam mengambil keputusan. Pengertian Islam moderat adalah pemahaman Islam yang tengah-tengah wasa{\d t}hiyah, tidak membela kekanan dan kekiri, Islam yang meliputi keadilan, keseimbangan dan toleransi. Sebagai prinsip dasar dalam menjalankan agama. Adapun pokok permasalahan skripsi ini yaitu Bagaimana metode tematik (mawd{\=u}?{\=i}) yang diaplikasikan tim Kementrian Agama RI dalam menafsirkan ayatayat Al-Qur?an tentang moderasi Islam?. Apakah produk penafsiran tim Kementrian Agama terhadap ayat-ayat terkait merupakan tafsir yang komprehensif?. Apakah dan bagaimanakah tafsir tersebut berhubungan dengan realita kehidupan di Indonesia?. Metode yang dipakai oleh Tim kementrian Agama RI, pada penafsiran tematik 2007 yaitu : 1. menentukan topik atau tema yang akan dibahas. 2. menghimpun ayat-ayat menyangkut topik yang akan dibahas. 3. menyusun urutan ayat sesuai masa turunnya, 4. memahami korelasi (mun{\=a}sabah) antar ayat. 5. memperhatikan sebab nuzul untuk memahami konteks ayat. 6. Melengkapi pembahasan dengan hadis-hadis dan pendapat para ulama. 7. Mempelajari ayatayat secara mendalam. 8. Menganalisis ayat-ayat secara utuh dan komprehensif dengan jalan mengkrompomikan antara yang ?{\=a}m dan kh{\=a}s, yang mutlaq dan muqayyad dan lain sebagainya, Membuat kesimpulan dari masalah yang dibahas. Tetapi seiring berjalannnya waktu, pedoman yang di atas tidak sepenuhnya diperhatikan. Sebagai contoh tim penyusun mempunyai cara sendiri untuk membuat karyanya ini, ketika akan membahas tema tertentu, tim terlebih dahulu menyusun kisi-kisi tema berdasarkan petunjuk ayat-ayat Al-Qur?an, realita dan informasi ilmiah lainnya yang diharapkan memberikan konsep utuh untuk tema yang dibahas. Maka dari itu penyusunan tafsir tematik ini mempunyai keragaman metode serta gaya bahasa yang berbeda-beda, tetapi dalam penyusunan tafsir tematik suatu bab, ada beberapa yang menggunakan metode yang diterapkan pada tim penyusun tafsir tematikan tafsir tematik tahun 2007, yaitu : Prinsip-Prinsip Moderasi Dalam Islam dan Umatan Wasa{\d t}an dan Masa Depan Kemanusiaan.Tafsir tematik yang dilakukan oleh Tim Kementrian Agama RI itu bukanlah tafsir tematik yang komprehensif. Ada banyak ayat dan berbagai topik Moderasi Islam tidak dibahas oleh mereka. Hal ini mungkin disebabkan oleh kenyataan agar tafsir tematik tidak boleh bertele-tele. Tafsir tematik ini mempunyai relevansi yang sangat signifikan dengan kehidupan sosial keagamaan di Indonesia, khususnya munculnya gerakan fundamentalis radikal dan gerakan Islam liberal, dengan demikian, tujuan utama tafsir ini adalah untuk menjaga moderasi umat Islam Indonesia.} }