@phdthesis{digilib20347, month = {March}, title = {KONSISTENSI AN-NAWAWI? DALAM PENGGUNAAN HADIS DHAIF (STUDI LATAR BELAKANG PENYUSUNAN KITAB AL-ARBA?I?N AN-NAWAWIYYAH)}, school = {UIN SUNAN KALIJAGA YOGYAKARTA}, author = {NIM. 12530092 MOHAMMAD NASIF}, year = {2016}, note = {Prof. Dr. Suryadi, M.Ag}, url = {https://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/20347/}, abstract = {Perkembangan kajian ilmu hadis memperlihatkan bahwa di dalam pernyataan dan sikap para ulama? hadis terdahulu seringkali terdapat pemikiran yang baru bisa difahami puluhan tahun setelah wafatnya ulama? tersebut. Ini dikarenakan pemikiran tersebut tidak secara langsung diungkapkan sehingga baru bisa difahami setelah dikaji dengan kritis. Salah satunya dengan membandingkan pemikiran satu ulama? dan ulama? yang lain dan melakukan uji konsistensi. Pendapat yang tampak sama terkadang memiliki perbedaan dibalik cara membahasakan atau menyampaikan yang berbeda. Skripsi ini membahas tentang pernyataan an-Nawawi? dalam al-Arba?i?n an-Nawawiyyah yang bila difahami secara sekilas muncul kontradiksi antara satu pernyataan dengan yang lain. Dalam pendahuluan kitab al-Arba?i?n an-Nawawiyyah an-Nawawi? menyatakan bahwa dalam menyusun al-Arba?i?n an-Nawawiyyah ia mengikuti tradisi penyusunan kitab hadis arba?i?n, menamai karyanya dengan Arba?i?n dan di dalamnya memuat kurang lebih 40 hadis, tapi an-Nawawi? menyatakan bahwa dasar hadis yang ia pakai dalam menyusun al-Arba?i?n an-Nawawiyyah bukanlah hadis yang menyebut keutamaan 40 hadis, melainkan hadis lain yang berstatus sahih dan sama sekali tidak menyinggung soal bilangan 40 yang identik ada pada al-Arba?i?n an-Nawawiyyah. Selain meneliti tentang sikap an-Nawawi? yang terkesan tidak konsisten tersebut, juga diteliti pendapat an-Nawawi? tentang penggunaan hadis dhaif Dalam skripsi ini, penulis melakukan penelitian pustaka dengan memakai pendekatan historis untuk merunut historitas penyusunan kitab hadis jenis Arba?i?n dan pemikiran tentang hukum penggunaan hadis dhaif, serta memakai pendekatan filosofis untuk memahami pernyataan-pernyataan an-Nawawi? dalam pendahuluan al-Arba?i?n an-Nawawiyyah. Hasil penelitian ini mengungkapkan bahwa sebelum sampai pada penilaian konsisten atau tidaknya an-Nawawi? dalam penggunaan hadis dhaif, pernyataan an-Nawawi? yang sekilas janggal dapat difahami dengan cara lain sehingga menghilangkan unsur kejanggalan dalam pernyataan tersebut. Dan di balik pernyataan an-Nawawi? yang tampak kontradiksi, terungkap bahwa penerimaannya terhadap penggunaan hadis dhaif bukannya tanpa syarat. Ia memperlihatkan bahwa dalam mempraktekkan hadis dhaif, ia tidak hanya berpijak pada hadis dhaif tersebut tapi juga pada hadis sahih lain yang memuat kandungan utama hadis dhaif tersebut.} }