@mastersthesis{digilib20518, month = {March}, title = {INTERFERENSI GRAMATIKAL BAHASA INDONESIA DALAM PERCAKAPAN BERBAHASA ARAB SANTRI PONDOK TAHFIDZ YANBU?UL QUR?AN MENAWAN KUDUS}, school = {UIN SUNAN KALIJAGA YOGYAKARTA}, author = {NIM. 1420410189 NISWATUSH SHOLIHAH, SPDI}, year = {2016}, note = {Dr. Hisyam Zaini, M.A.}, keywords = {Interferensi gramatikal, bahasa Indonesia, bahasa Arab, Santri Pondok Tahfidz Yanbu?ul Qur?an Menawan.}, url = {https://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/20518/}, abstract = {Latar belakang masalah penelitian ini adalah adanya kewajiban berbahasa Asing, bahasa Arab dan bahasa Inggris bagi para santri Pondok Tahfidz Yanbu?ul Qur?an Menawan Kudus yang berasal dari berbagai wilayah di Indonesia Akibatnya, bahasa Indonesia yang sebelumnya telah mereka kuasai yang bahasa Arab yang mereka pelajari saling berkontak dan menimbulkan terjadinya interferensi yaitu penyimpangan-penyimpangan yang dipengaruhi oleh bahasa Indonesia yang telah dikuasai sebelumnya. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui bentuk-bentuk, faktor-faktor penyebab dan cara mengatasi interferensi gramatikal bahasa Indonesia dalam percakapan berbahasa Arab santri Pondok Tahfidz Yanbu?ul Qur?an Menawan. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan pendekatan Sosiolinguistik. Metode penyediaan data menggunakan metode simak dan cakap, serta dokumentasi. Metode analisis data menggunakan metode padan translasional dimana penentunya adalah bahasa lain yaitu bahasa Indonesia. Dari hasil penelitian diperoleh kesimpulan: Interferensi gramatikal bahasa Indonesia dalam percakapan berbahasa Arab santri Pondok Tahfidz Yanbu?ul Qur?an Menawan Kudus terdiri dari interferensi morfologi dan interferensi sintaksis. Interferensi morfologi yang terjadi berupa proses afiksasi dan reduplikasi. Sedangkan interferensi sintaksis terjadi pada tingkat frasa, klausa, dan kalimat. Interferensi pada tingkat frasa terjadi pada tark{\=i}b ismy (frasa nominal), tark{\=i}b fi?ly (frasa verbal), tark{\=i}b ?adady (frasa bilangan), tark{\=i}b {\.z}arfy (frasa depan), dan tark{\=i}b nida?iy (frasa vokasi). Interferensi pada tingkat klausa terdiri dari penambahan unsur dan penggunaan unsur bahasa Indonesia. Interferensi pada tingkat kalimat terdiri dari perubahan struktur kalimat, penggunaan unsur bahasa Indonesia, penghilangan unsur, penambahan unsur, dan penggunaan partikel yang salah. Faktor-faktor penyebab terjadinya interferensi gramatikal bahasa Indonesia dalam percakapan berbahasa Arab santri Pondok Tahfidz Yanbu?ul Qur?an Menawan Kudus terdiri dari faktor struktural dan faktor non struktural. Faktor struktural berupa perbedaan antara sistem gramatikal antara bahasa Indonesia dan bahasa Arab. Sedangkan faktor non-struktural berupa: kedwibahasaan penutur dan mitra tutur, kebiasaan bahasa Indonesia terbawa pada bahasa Arab santri, tidak cukupnya kosakata bahasa Arab, gaya belajar dengan menerjemah, takut terkena sanksi, dan faktor peraturan wajib berbahasa yang berlaku di Pondok Tahfidz Yanbu?ul Qur?an Menawan Kudus. Interferensi dapat diatasi dengan cara: menanamkan kesadaran tentang interferensi yang terjadi, memberi perhatian dan penekanan dalam men-drill santri dalam menggunakan bentuk yang benar dari interferensi yang dilakukan, membiasakan santri menggunakan struktur dan kaidah bahasa Arab yang benar, menulis bentuk yang benar dari interferensi yang terjadi di papan yang ditempelkan di tempat-tempat yang sering didatangi santri, melatih santri untuk menerjemahkan bahasa Indonesia ke dalam Arab bahasa secara kontekstual, memberikan pengetahuan budaya Arab yang berbeda dengan bahasa Indonesia.} }