@mastersthesis{digilib20617, month = {January}, title = {PEMIKIRAN HAD I MA?RIFAT TENTANG QIRA? AT}, school = {UIN SUNAN KALIJAGA YOGYAKARTA}, author = {NIM. 13.205.10002 MIFTAHUL JANNAH, S.Th.I.}, year = {2016}, note = {MUHAMMAD SAIFUDDIN M.A}, keywords = {Hadi Ma?rifah, Syiah Qira?at}, url = {https://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/20617/}, abstract = {Penilitain ini mengambil objek material qira?at dan Hadi Ma?rifah, adapun objek formalnya adalah sosio-historis. Penelitian ini ingin mengungkapkan pemikiran Hadi Ma?rifah tentang qira?at. Pada sisi lain, sebagai produk pemikiran dan sebuah ide, tentunya tidak lepas dari konteks sosial dan keilmuan yang berkembang di sekitarnya, khususnya Syiah. Berdasarkan hal tersebut, dalam penelitian ini tidak hanya fokus pada pemikiran Hadi Ma?rifah ansich, namun pemikiran-pemikiran di sekitarnya, sehingga muncul pemikiran Hadi Ma?rifah itu sendiri. Terkait hal tersebut, problem permasalahan yang dirumuskan, Pertama; bagaimana pendapat dan perkembangan pemahaman para ulama Syiah tentang qira?at? Kedua; bagaimana konstruk pemikiran Hadi Ma?rifah tentang qira?at dan perbedaanya dengan Ulama lain? Ketiga; bagaimana implikasi pemikiran Hadi Ma?rifah? Penelitian ini bersifat kepustakaan (Library Reseach) dengan sumber primer karya-karya Hadi Ma?rifat dan para ulama Syiah yang berkaitan dengan qira?at Teknik pengumpulan data adalah dokumetasi dengan mengakomodir dan memetakan. Pendekatan yang digunakan dalah historis-filosofis. Historis digunakan untuk melihat continuty and change sebuah pemikiran, sedangakan filosofis melakukan pembacaan terhadap Hadi Ma?rifat. Dari sudut pandang sosiologi pengetahuan, sebagai kerangka teoritik, mengndaikan pada sebuah ide atau pemikiran dapat menjawentahkan sebuah ideologi tertentu. Setidaknya ada beberapa hasil yang diperoleh dalam penelitian ini, pertama; pendapat ulama Syiah dapat dipetakan menjadi empat periode, masa konseptual, masa pemahaman awal, masa pertentangan dan masa ijtihad. Dari sudut pandang penilian, dapat dibagi menjadi tiga tipologi, mutawatir secara mutlaq, mutawatir tidak secara mutlak dan tidak mutawatir secara mutlak. Kedua, secara umum, pemikiran Hadi Ma?rifah merupakan penyempurnaan dari pemikiran sebelumnya, khususnya al- Khui terkait distingsi antara al-Qur?an dan qira?at. Sisi orisinalitas pemikiran Hadi Ma?rifah, hanya memilih qira?ah ?As\}im riwayat H\{afs Kendati demikian, memilih qira?at ?As\}im riwayat H\{afs merupakan wujud dari sisi ideologinya, penalaran deduksi dan pengaruh kalangan Us\}uliyah. Kelemahan yang mencolok dari pemikiran Hadi Ma?rifah adalah konsep kemutawatiran al-Qur?an yang dimanifestasikan dengan nas\} yang mutawatir dan asli, namun merujuk pada nas\} yang sudah bertitik dan berharakat. Ketiga, implikasi dari pemikiran beliau, tentunya hanya membolehkan qira?at ?As\}im riwayat H\{afs baik dalam salat atau diluar salat, di mana ulama sebelumnya masih memperbolehkannya walau tidak diharuskan. Begitu juga kehujjahan qira?at, di mana ulama sebelumnya masih berbeda pendapat, ada yang memperbolehkan dan tidak.} }