@mastersthesis{digilib20630, month = {April}, title = {EPISTEMOLOGI KITAB TAFSIR MIN WAHY AL-QUR?AN KARYA MUHAMMAD HUSAIN FADLULLAH}, school = {UIN SUNAN KALIJAGA YOGYAKARTA}, author = {NIM. 1420510039 PARLUHUTAN SIREGAR}, year = {2016}, note = {Dr. PHIL. SAHIRON SYAMSUDDIN, M.A}, keywords = {Tafsir min wahy al-qur?an, Muhammad Husain Fadlullah}, url = {https://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/20630/}, abstract = {Perkembangan tafsir al-Qur?an akan senantiasa berkorespondensi dengan perkembangan realitas yang melatarinya. Dari masa ke masa, selalu ada pembaharuan epistemologis dalam kajian tersebut, mulai dari fase formatif sampai munculnya era reformatif. Dalam hal ini, keterkaitan antara penafsir sebagai pengarang (author) di satu sisi, dengan teks yang menjadi buah karyanya, di sisi lain menjadi signifikan untuk diperbincangkan. Salah satu kecenderungan mutakhir dalam hal ini adalah orientasi pergerakan (haraki) dalam tafsir al- Qur?an. Salah satu eksponen yang representatif adalah Muhammad Husain Fadlullah yang disebut-sebut sebagai mentor spiritual gerakan Hizbullah di Libanon. Tesis ini mengkaji tentang epistemologi kitab Tafsir min Wah\}y al- Qur?an karya Muhammad Husain Fadlullah. Setidaknya ada tiga alasan fundamental yang melatar belakangi kajian ini. Pertama, Husain Fadlullah dikenal sebagai salah satu ulama Syi?ah yang memiliki kepedulian tinggi terhadap kajian al-Qur?an. Kedua, dia adalah seorang reformis yang mempunyai sensitivitas tinggi terhadap realitas sosial. Ketiga, sejarah kehidupannya yang banyak dihabiskan dalam bidang pergerakan dan politik di Libanon yang menjadi faktor penting dalam membentuk corak dan karakter pemikiran tafsirnya. Acuan pembahasan ini fokus pada epistemologi Tafsir min Wah\}y al-Qur?an karya H\}usain Fadlullah. Fokus masalah yang menjadi basis dari penelitian ini adalah terkait latar historis kepengarangan kitab Tafsir min Wah\}y al-Qur?a{\ensuremath{>}}n dan penelusuran aspek epistemologis di dalamnya. Penelitian ini menggunakan pendekatan filsafat ilmu dan teori epistemologi tafsir dengan menerapkan metode induktif. Sumber primer penelitian ini adalah Tafsir min Wahy al- Qur?an. Sedangkan sumber skundernya adalah karya-karya yang mempunyai relevansi dengan penelitian ini. Hasil penelitian mengungkapkan bahwa kitab Tafsir min Wah\}y al-Qur?an terlahir dari seorang tokoh pergerakan dalam konteks sosial-politik yang sangat kompleks. Pada gilirannya hal tersebut berimplikasi kepada bangunan epistemologis dalam kitab tersebut. Fadlullah mempunyai pandangan fundamental bahwa al-Qur?an merupakan kitab dakwah sekaligus sumber pergerakan. Hakikat dan tujuan penafsiran menurut Husein Fadlullah adalah harus mengacu pada upaya untuk ?menghidupkan? makna-makna al-Qur?an sebagai sumber pergerakan manusia dalam menghadapi persoalan-persoalan kehidupan yang menanti. Oleh karena itu, menurutnya seorang mufassir tidak lagi menjadikan al-Qur?an sebagai wahyu yang ?mati?, tetapi harus melihat teks al-Qur?an sebagai sesuatu yang ?hidup? yang harus ditafsirkan sesuai kebutuhan zaman. Adapun sumber penafsiran Husain Fadlullah yang tertuang dalam Tafsir min Wahy al-Qur?an terdiri dari al-Qur?an, hadis, pendapat ulama (syi?ah dan non syi?ah), akal, dan realitas. Dalam metode tafsir, Fadlullah menerapkan metode analisis (tahlili) dengan kecendrungan (ittijah) haraki. Selain itu, Fadlullah juga meyakini beberapa aspek validitas dalam bangunan} }