TY - THES N1 - Andayani, S.IP., MSW. ID - digilib20979 UR - https://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/20979/ A1 - DWI SAFITRI, NIM. 11250114 Y1 - 2016/05/12/ N2 - Kekerasan seksual merupakan sebuah pengalaman traumatis yang tidak hanya mengakibatkan luka fisik, tetapi juga luka psikis yang mendalam bagi korbannya. Seorang remaja perempuan yang menjadi korban tindak kejahatan ini, cenderung mengalami disfungsi sosial apabila tidak segera direhabilitasi. Rehabilitasi dimaksudkan sebagai upaya pemulihan untuk mengembalikan individu agar menjadi individu yang kuat, dapat berfungsi optimal dan memiliki ketangguhan dalam menghadapi masalah. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui gambaran keberfungsian sosial remaja perempuan korban kekerasan seksual pasca memperoleh rehabilitasi di APPS WCC Sragen. Jenis penelitian ini adalah penelitian kualitatif yang bersifat deskriptif. Sebagai alat penelitian, peneliti adalah instrumen kunci. Peneliti sebagai alat utama pengumpul data berdasarkan pengamatan, wawancara dan dokumentasi. Sumber informasi adalah empat remaja perempuan korban kekerasan seksual, Koordinator APPS yang menangani masalah korban serta orang-orang terdekat korban yang sehari-hari berinteraksi dengan mereka. Teknik analisis data menggunakan model interaktif versi Miles dan Huberman. Hasil penelitian menunjukkan bahwa APPS telah melakukan serangkaian upaya rehabilitasi guna pemulihan kondisi fisik, psikis, sosial dan ekonomi korban. Setelah korban menjalani rehabilitasi di APPS, mereka mampu menjalani keberfungsiannya kembali. Adapun keberfungsian subyek di sini dapat dibedakan menjadi dua, yakni: keberfungsian sosial adaptif dan keberfungsian sosial berisiko. Dikatakan adaptif apabila setiap aspek kebutuhan dasar dapat dipenuhi, peran sosial dapat terlaksana serta goncangan dan tekanan dalam hidup dapat dihadapi. Jika salah satu aspek tidak mampu dipenuhi atau dilaksanakan maka hal itu merupakan keberfungsian sosial berisiko. Bentuk keberfungsian ini secara langsung juga dipengaruhi oleh kemampuan subyek dalam mengatasi trauma. Subyek yang mampu mengatasi trauma (pulih trauma), ia mampu menjalankan fungsi sosialnya secara optimal. Namun, bagi subyek yang belum mampu mengatasi trauma maka keberfungsian yang dijalani belum dapat dimaksimalkan,. Adanya trauma terpendam ini, apabila jika tidak segera ditangani dapat berpotensi menimbulkan gangguan kejiwaan yang menghambat keberfungsian sosial. PB - UIN SUNAN KALIJAGA YOGYAKARTA KW - Keberfungsian Sosial KW - Kekerasan Seksual Pada Remaja KW - Rehabilitasi KW - APPS WCC Sragen. M1 - skripsi TI - KEBERFUNGSIAN SOSIAL REMAJA PEREMPUAN KORBAN KEKERASAN SEKSUAL PASCA REHABILITASI DI APPS WCC SRAGEN AV - restricted EP - 175 ER -