TY  - THES
N1  - Dra. Wiji Hidayati, M.Ag
ID  - digilib21346
UR  - https://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/21346/
A1  - ANA HIDAYATUL HANIROH, NIM: 12490112
Y1  - 2016/05/24/
N2  - Otonomi daerah berdampak pada penerapan sistem manajemen berbasis
sekolah, artinya setiap sekolah memiliki kewenangan untuk mengelola sekolah
sesuai dengan ciri khas sekolah. Kewenangan tersebut salah satunya dalam bidang
pengelolaan kurikulum sekolah diperbolehkan mengembangkan kurikulum yang
dikehendaki sesuai dengan ciri khas sekolah. Akan tetapi sekolah kebanyakan
tidak mempunyai keahlian yang cukup untuk melaksanakan pengembangan
kurikulum yang sesuai dengan sekolahnya. SMK Syubbanul Wathon Tegalrejo
merupakan sekolah yang berdiri sejak tahun 2007 yang tergolong masih muda
sudah melaksanakan pengembangan yang berakibat sekolah memiliki banyak
prestasi dan animo masyarakatpun cukup besar.
Metode pengumpulan data yang digunakan adalah metode observasi,
wawancara mendalam, dan dokumentasi. Data yang diperoleh melalui proses
reduksi data yaitu transcribing, kemudian dianalisis dengan menggunakan
metode analisis deskriptif kualitatif.
Hasil penelitian ini adalah : Pertama, Implemementasi manajemen berbasis
sekolah di SMK Syubbanul Wathon Tegalrejo bidang pengelolaan kurikulum
menggunakan jenis MBS administratif artinya sekolah tidak dapat memutuskan
kurikulum yang berlaku di sekolah tersebut, kewenangan hanya mengenai
administrasi kurikulum serta pengembangan untuk penyempurnaan kurikulum
yang berlaku sesuai dengan ciri khas SMK Syubbanul Wathon Tegalrejo yaitu
SMK berbasis pesantren. Kedua, Pengelolaan pengembangan kurikulum
menggunakan empat fungsi manajemen yaitu perencanaan yang berkaitan dengan
perumusan program kurikulum pada tahun ajaran 2015/2016. Pengorganisasian
yaitu kegiatan sinkronisasi dan validasi kurikulum melibatkan berbagai pihak
(Dunia Industri dan Dinas Pendidikan Daerah) untuk menentukan komponen
kurikulum. Pelaksanaan pengembangan yang bersamaan dengan pelaksanaan
kurikulum dalam satu tahun ajaran 2015/2016 karena pengembangan bersifat
fleksibel. Evaluasi adalah kegiatan penilaian perencanaan dan pelaksanaan
kurikulum yang telah dilaksanakan. Ketiga, Model pengembangan kurikulum di
SMK Syubbanul Wathon Tegalrejo merupakan model pengembangan campuran
antara the administrative model dan the grass roots model. The administrative
model untuk pengembangan mata pelajaran adaptif, normatif dan produktif,
pengembangan dalam struktur kurikulum dan metode pembelajaran. The grass
roots model untuk pengembangan kurikulum muatan lokal. SMK Syubbanul
Wathon Tegalrejo melalui muatan lokal qiro?ati dan amtsilati mengembangkan
seluruh komponen kurikulum mulai dari tujuan, isi atau bahan, metode dan
penilaian.
Kata Kunci : MBS, pengembangan kurikulum, The administrative model, The Grass Roots model.
PB  - UIN SUNAN KALIJAGA
KW  - MBS
KW  -  pengembangan kurikulum
KW  -  The administrative model
KW  -  The Grass Roots model.
M1  - skripsi
TI  - IMPLEMENTASI MANAJEMEN BERBASIS SEKOLAH (STUDI MODEL PENGEMBANGAN KURIKULUM DI SMK SYUBBANUL WATHON TEGALREJO MAGELANG TAHUN AJARAN 2015/2016)
AV  - restricted
ER  -