@phdthesis{digilib21755, month = {June}, title = {UJI EFEKTIFITAS EKSTRAK KULIT BUAH LANSIUM DOMESTICUM CORR. VARIETAS DUKU SUMBER DARI DESA TENGGELES KUDUS JAWA TENGAH SEBAGAI ANTIJAMUR CANDIDA ALBICANS}, school = {UIN SUNAN KALIJAGA YOGYAKARTA}, author = {NIM. 12640023 IMALATUN NI?MAH}, year = {2016}, note = {Ika Nugraheni Ari Martiwi, M.Si.}, keywords = {Antijamur, Candida albicans, Desa Tenggeles, Lansium domesticum Corr. varietas duku sumber, senyawa metabolit sekunder}, url = {https://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/21755/}, abstract = {Wilayah tropis seperti Negara Indonesia mempunyai tingkat kelembaban yang cocok untuk pertumbuhan berbagai jenis mikroorganisme, salah satunya Candida albicans. Candida albicans dapat menyebabkan penyakit serius yaitu kandidiasis. Permasalahan selanjutnya adalah resistensi Candida albicans terhadap pengobatan secara medis. Kulit buah duku Lansium domesticum Corr. varietas duku sumber yang berasal dari Desa Tenggeles Kabupaten Kudus Provinsi Jawa Tengah diduga mengandung senyawa metabolit sekunder yang dapat dimanfaatkan sebagai alternatif antijamur Candida albicans. Uji antijamur ekstrak kulit buah Lansium domesticum Corr. varietas duku sumber dilakukan dengan lima variasi pelarut dan tiga variasi konsentrasi ekstrak. Hasil uji antijamur menunjukkan diameter terbesar berdasarkan jenis pelarut didapatkan dari ekstrak butanol sebesar 2,53 cm. Diameter zona bening terbesar berdasarkan konsentrasi ekstrak ditunjukkan oleh konsentrasi ekstrak 25\% (b/v) sebesar 1,36 cm. Adapun diameter zona bening terbesar berdasarkan jenis pelarut dan konsentrasi ekstrak adalah ekstrak n-heksana 25\% (b/v) sebesar 1,72 cm. Ekstrak kulit buah Lansium domesticum Corr. varietas duku sumber yang berasal dari Desa Tenggeles berpotensi sebagai antijamur Candida albicans meskipun daya hambatnya masih berbeda nyata di bawah miconazole 5\% sebagai kontrol positif. Pengujian secara kualitatif kandungan senyawa metabolit sekunder kulit buah Lansium domesticum Corr. varietas duku sumber menunjukkan ekstrak metanol, butanol, etil asetat, dan n-heksana mengandung senyawa flavonoid, saponin, terpenoid, dan alkaloid. Adapun ekstrak kloroform hanya mengandung senyawa flavonoid, terpenoid, dan alkaloid.} }