relation: https://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/21915/ title: ANALISIS KONTRASTIF KALIMAT IMPERATIF DALAM BAHASA ARAB DAN BAHASA INDONESIA creator: DESI VITA FATMA, NIM. 12420022 subject: Pendidikan Bahasa Arab description: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui persamaan dan perbedaan kalimat imperatif (perintah dan larangan) dalam bahasa Arab dan bahasa Indonesia berdasarkan analisis kontrastif dan memprediksikan kesulitan-kesulitan yang akan dihadapi siswa dalam belajar bahasa Arab, khususnya tentang kalimat perintah dan larangan. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif, sedangkan jenis penelitian ini adalah penelitian kepustakaan (library research), yaitu penelitian yang pengumpulan datanya dilakukan dengan menghimpun data dari berbagai literatur. Adapun teknik pengumpulan datanya yakni menggunakan data primer dan data sekunder. Sedangkan analisis data menggunakan analisis deskriptif yaitu dengan menggunakan pola pikir induktif dan deduktif. Data tersebut kemudian dianalisis dengan analisis kontrastif untuk mencari persamaan dan perbedaan antara kedua bahasa. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa terdapat aspek persamaan dan perbedaan kalimat imperative (perintah dan larangan) dalam bahasa Arab dan bahasa Indonesia. Persamaan dan perbedaan tersebut ditemukan pada segi definisi, ciri-ciri, contoh, macam-macam, bentuk kalimatnya dan strukturstrukturnya. Persamaan : 1) keduanya sama-sama menuntut suatu perbuatan yaitu menyuruh dan mencegah, 2) kalimat larangan bahasa Indonesia diawali dengan kata “jangan”, sama halnya dalam bahasa Arab diawali dengan kata “La”. Perbedaan : 1) pebentukan kalimat bahasa Arab dibentuk dari fi‟il amar (mu‟tal dan shahih) sedangkan bahasa Indonesia hanya dibentuk dari kata kerja dasar yang ditambahkan partikel –lah di akhir. 2) pembentukan kalimat dalam bahasa Arab dibedakan jenis (mudzakar / mu‟annats) dan jumlah (mufrad, tasniyah, jamak), sedangkan dalam bahasa Indonesia tidak dibedakan dalam jenis dan jumlahnya. 3) dalam bahasa Indonesia kalimat perintah biasanya dibentuk dengan menghilangkan subjek, kemudian ditambahi partikel –lah oada kata kerjanya, sedangkan dalam bahasa Arab subjek kalimat perintah dan larangan berupa dhamir yang tersimpan. 4) kalimat perintah dan larangan dalam bahasa Indonesia diakhiri dengan –lah dan tanda seru (!), sedangkan dalam bahasa Arab diakhiri dengan ya‟ mukhatab, nun taukid, hamzah washal, sukun atau tanda-tanda jazm lainnya. Penelitian ini menunjukkan bahwa kalimat imperative bahasa Arab lebih kompleks disbanding kalimat imperative bahasa Indonesia date: 2016-06-30 type: Thesis type: NonPeerReviewed format: text language: id identifier: https://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/21915/1/12420022_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR-PUSTAKA.pdf format: text language: id identifier: https://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/21915/2/12420022_BAB-II_sampai_SEBELUM-BAB-TERAKHIR.pdf identifier: DESI VITA FATMA, NIM. 12420022 (2016) ANALISIS KONTRASTIF KALIMAT IMPERATIF DALAM BAHASA ARAB DAN BAHASA INDONESIA. Skripsi thesis, UIN SUNAN KALIJAGA.