@phdthesis{digilib21963, month = {June}, title = {IMPLEMENTASI TEKNIK MUSY{\=A}WARAH DALAM PEMBELAJARAN NAHWU SHARAF SISWA KELAS II MAR{\d H}ALAH II MADRASAH DINIYAH NURUL UMMAH PUTRI KOTAGEDE TAHUN AJARAN 2015/2016}, school = {UIN SUNAN KALIJAGA}, author = {NIM. 12420121 Luluk Nur Isnaini}, year = {2016}, note = {Dr. H. Maksudin, M.Ag}, keywords = {musy{\=a}warah, teknik, nahwu sharaf}, url = {https://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/21963/}, abstract = {Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui alasan dan tujuan diterapkannya teknik musy{\=a}warah di Madrasah Diniyah Nurul Ummah Putri, mengetahui proses pelaksanaan pembelajaran nahwu sharaf dengan teknik musy{\=a}warah, serta mengetahui kelebihan dan kekurangan teknik musy{\=a}warah. Penelitian ini merupakan penelitian lapangan (field reseach) deskriptif kualitatif yang dilakukan di kelas II Mar{\d h}alah II Madrasah Diniyah Nurul Ummah Putri Kotagede. Pengumpulan data dengan menggunakan observasi, wawancara, dan dokumentasi. Analisis data menggunakan analisis data kualitatif dan uji keabsahan data dilakukan dengan cara triangulasi sumber dan triangulasi teknik. Hasil penelitian menunjukkan bahwa alasan dan tujuan diadakannya teknik musy{\=a}warah adalah (1) penguat dan pemantapan mata pelajaran nahwu sharaf, (2) sarana untuk mengaplikasikan teori-teori nahwu sharaf, dan (3) agar siswa lebih sering praktek membaca kitab. Secara umum proses pembelajarannya dibagi menjadi tiga tahap, yaitu tahap awal, tahap inti dan tahap akhir. Kitab yang digunakan adalah kitab Fat{\d h} al-Qar{\=i}b al-Muj{\=i}b karya Imam al-?Alamah Ahmad bin Husain asy-Syahir. Metode yang digunakan dalam musy{\=a}warah adalah metode gramatika-tarjamah. Hambatan yang ditemui dalam proses musy{\=a}warah adalah (1) kurangnya motivasi belajar siswa, (2) keterbatasan waktu dan tempat, (3) siswa belum memahami kaidah dan tidak mengetahui arti mufrodat, (4) merasa tidak cocok dengan guru, dan (5) suasana lingkungan belajar yang tidak kondusif. Kelebihan teknik musy{\=a}warah adalah siswa terpantau dengan baik, siswa lebih terbuka dengan ustadzah, lebih banyak praktek dari pada teori, siswa bersikap aktif dalam musy{\=a}warah dan menimbulkan rasa kekeluargaan. Sedangkan kekurangan teknik musy{\=a}warah dimulai tidak tepat waktu, dilaksankan hanya sekali dalam seminggu, metode yang digunakan guru kurang variatif, dan adanya musy{\=a}warah sering diremehkan oleh siswa. Kata kunci: musy{\=a}warah, teknik, nahwu sharaf} }