@phdthesis{digilib2209,
           month = {May},
           title = {USAHA KEPALA SEKOLAH  DALAM MELAKSANAKAN SUPERVISI KLINIS  (Studi Kasus di SMA UII Yogyakarta)},
          school = {UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta},
          author = {  Wita Ristyani  NIM. 03470585},
            year = {2009},
            note = {Pembimbing : Drs. Misbah Ulmunir, M. Si},
        keywords = {Kepala Sekolah, Supervisi, Klinis},
             url = {https://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/2209/},
        abstract = { ABSTRAK   Dalam dunia sekolah sering dijumpai berbagai permasalahan pembelajaran yang dialami oleh guru, permasalahan tersebut akan selalu datang silih berganti. Oleh karena itu, dalam hal ini kepala sekolah berupaya untuk mengadakan kegiatan dalam mengatasi permasalahan tersebut dengan melaksanakan kegiatan supervisi klinis. Dimana kegiatan ini kepala sekolah membantu dan mencari guru dalam mengatasi permasalahan yang berkaitan dengan pembelajaran. 
Berpijak dari pemaparan diatas, penelitian ini bertujuan untuk mengetahui usaha apa saja yang dilakukan oleh kepala sekolah dalam melaksanakan supervisi klinis di SMA UII Yogyakarta. Dalam hal ini subyek penelitiannya kepala sekolah dan semua guru yang berjumlah 24 orang. Penelitian ini merupakan jenis penelitian kualitatif dan kuantitatif deskriptif, dengan menggunakan metode wawancara, dokumentasi, dan angket. Adapun cara menganalisis data kualitatif dengan menggunakan metode deskriptif analisis. 
Hasil penelitian ini yaitu adanya pelaksanaan dan usaha kepala sekolah dalam supervisi klinis. Yang mana pelaksanaan tersebut ada 4 tahap antara lain sebagai berikut: (1) Tahap pra observasi, (2) Tahap observasi, (3) Tahap analisis hasil observasi, (4) Tahap pembicaraan hasil observasi. Adapun Usaha tersebut antara lain: (a) Membantu guru dalam memotivasi siswa (b) Membantu guru dalam menghadapi permasalahan siswa. Adapun usaha yang digunakan kepala sekolah dalam supervisi klinis yaitu dengan cara membantu guru tersebut dalam memecahkan dan mengatasi segala permasalahan pembelajaran, sehingga guru tersebut tidak akan lagi mengalami kesulitan pada saat mengajar dan proses pembelajaran berjalan lancar dan optimal kembali. }
}