%0 Thesis %9 Skripsi %A MUHAMMAD FIRDAUS ASSIDDIQI FIRMANSYAH, NIM. 09210091 %B FAKULTAS DAKWAH DAN KOMUNIKASI %D 2016 %F digilib:22113 %I UIN SUNAN KALIJAGA YOGYAKARTA %T NILAI IJTIHAD DALAM FILM “SANG PENCERAH” %U https://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/22113/ %X Film menjadi salah satu media komunkasi yang sangat diminati oleh masyarakat belakangan ini. Seiring dengan cepatnya laju kemajuan teknologi informasi yang membawa banyak perubahan bagi masyarakat, mulai dari cara berpikir, bersikap, ataupun berperilaku. Perubahan itu tak lepas dari peran media sebagai sarana atau alat yang dapat membantu memperlancar aktivitas komunikasi. Di mana memalui film masyarakat dapat melihat potret realitas yang sedang berkembang, ataupun menyerap informasi, sejarah atau masa lalu. Selain itu, film juga dapat mengembangkan kreatifitas atau fantasi audiens sebagai penikmat/pemirsa. Film drama religi menjadi salah satu genre yang mulai banyak diproduksi oleh para sineas Indonesia, salah satunya adalah film "Sang Pencerah" yang diangakat dari sejarah perjuangan tokoh pendiri organisasi masyarakat (ormas) Islam "Muhammadiyah", K. H. A. Dahlan yang menceritakan tentang ijtihad beliau serta upaya permurnian dan pembaharuan terhadap ajaran agama Islam di masa itu. Sehingga penulis tertarik untuk mendeskripsikan proses ijtihad K. H. Ahmad Dahlan yang digambarkan dalam film "Sang Pencerah". Dengan cara mendeskripsikan unsur-unsur ijtihad yang terdapat dalam film "Sang Pencerah" dan menjelaskan bagaimana nilai ijtihad yang digambarkan dalam film "Sang Pencerah". Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif deskriptif, dengan sumber data utama yakni: scene atau potongan gambar adegan film "Sang Pencerah". Sedangkan data sekunder diperoleh dari buku-buku literatur, novel karya Akmal Nasery Basral yang berjudul "Sang Pencerah", dan dokumendokumen pendukung lainya.Adapun analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis semiotika Roland Barthes. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa dalam scene (potongan gambar adegan) film "sangpencerah, setidaknya terdapat tiga lapisan makna yang dibongkar, antara lain : (1) Lapisan Informasional, yakni segala sesuatu yang bisa diserap indra seperti latar (setting), kostum, tata letak, karakter, kontak, atau relasi yang terjadi diantara pelaku, serta gerak laku tokoh yang bisa langsung terlihat jelas.(2) Lapisan Simbolis, yakni adegan ijtihad K. H. Ahmad Dahlan untuk mengkonfirmasi arah kiblat dengan peta dunia, kemudian memusyawarahkan permasalahan tersebut. (3) Lapisan makna, yakni signifience (tanda denotatif) yang berelasi dengan tanda konotatifnya sebagai determenasi ganda terhadap makna simbolis yang bersifat intensional (kelihatan) dengan elemen – elemen yang ditampilkan secara tersirat dari simbol – simbol yang sudah dikenal. %Z Saptoni, S. Ag, M. A