%A NIM. 12540053 ACHMADYN %O Dra. Hj. Nafilah Abdullah, M.Ag %T PENGARUH SLAMETAN TERHADAP HUBUNGAN SOSIAL NU DAN MUHAMMADIYAH DI MASYARAKAT DESA MARGOREJO, KECAMATAN TEMPEL, KABUPATEN SLEMAN %X Penelitian ini dilatar belakangi oleh permasalahan pengaruh slametan terhadap hubungan sosial NU dan Muhammadiyah di masyarakat desa Margorejo, Kecamatan Tempel, Kabupaten Sleman. Pertentangan antara dua kelompok organisasi di Indonesia yaitu antara Organisasi Muhammadiyah dan Organisasi Nahdathul Ulama sebenarnya sudah lama terjadi sejak zaman Belanda masih menjajah bangsa Indonesia. NU menganut Ahlu al-Sunnah wa al-Jamaah, yang menunjuk pada al-Qur’an Sunnah Nabi Muhammad S.A.W dan Sunnah Khulafa’al-Rasyidun yang secara teoritis dan faktual banyak terkait dengan konsep teologis Abu Hasan al-Asy’ari dan Abu Hasan al-Maturidi serta empat mazhab dalam fiqih Islam. Muhammadiyah adalah gerakan Islam dan dakwah amar ma’ruf nahi mungkar berkaidah Islam dan bersumber pada al-Qur’an dan Sunnah. Penelitian ini melihat dari sebuah hubungan sosial masyarakat Desa Margorejo dalam hal interaksi sosial yang diadakan dalam sebuah upacara Slametan tersebut. Penelitian ini adalah penelitian lapangan atau field research. Obyek yang dijadikan tempat penelitian adalah Desa Margorejo. Data atau sumber yang digunakan adalah hasil observasi, wawancara dan dokumentasi dari berbagai pihak. Teknik pengolahan data secara kualitatif, memperhatikan dan mencermati secara mendalam yang kemudian akan dilakukan penjelasan. Pembahasan masalah di penelitian ini menggunakan teori interaksi sosial dari Georg Simmel. Hasil yang diperoleh dari penelitian ini adalah gambaran tentang tradisi upacara Slametan, mulai dari asal usul tradisi Upacara Slametan, pelaksanannya, beserta fungsi sosialnya, dan upaya masyarakat Desa Margorejo dalam menjalin sebuah hubungan sosial yang baik. Tradisi Upacara Slametan diadakan jika ada waktu-waktu terentu seperti Kelahiran, Khitanan, Pernikahan dan Kematian. Fungsi sosial Upacara Slametan terhadap masyarakat Desa Margorejo adalah terwujudnya kerukunan antar warga dan menambah pemahaman tentang ajaran agama Islam bagi jama’ahnya dan pentingnya mempertahankan sebuah tradisi kebudayaan. Dalam sejarah sudah diperlihatkan sebuah pertentangan ideologi anatara dua kubu. Tetapi dalam fakta yang berada di lapangan masyarakat bisa saling membaur di dalam upacara Slametan tersebut. Dalam perkembangannya Slametan bukan hanya sebuah ritual religius tetapi sebagai alat untuk interaksi dalam sebuah hubungan sosial. %D 2016 %I UIN SUNAN KALIJAGA YOGYAKARTA %L digilib22679