%A NIM. 12720050 ADE KRIYADI SHOLEH WIDYANTORO %O Dr. Sulistyaningsih, S.Sos., M. Si %T OPTIMALISASI MODAL SOSIAL PENGEMBANGAN PONDOK PESANTREN IBNUL QOYYIM PUTRA YOGYAKARTA (STUDI PENGALIHAN LAHAN DI DUSUN BABADAN, SITIMULYO, PIYUNGAN BANTUL) %X Sebagian orang yang memiliki lahan di area industrialisasi berlomba menjual tanahnya dengan harga tinggi kepada pihak industri, berbeda dengan masyarakat yang jauh dari area industri yang mempertahankan lahan sebagai tempat mengais rezeki. Kondisi demikian dialami oleh warga dusun Babadan, Sitimuyo, Piyungan yang berada jauh dari area indutrsi dengan mempertahankan lahan sawah sebagai ladang pekerjaan sedangkan pimpinan Pondok Pesantren Ibnul Qoyyim berkeinginan mengembangkan pesantren di daerah Sitimulyo, Piyungan Bantul dikarenakan jumlah santri yang semakin bertambah. Pengembangan Pesantren Ibnul Qoyyim Putra di daerah Sitimulyo, Piyungan Bantul menggunakan modal sosial yang dimiliki pesantren sebagai bentuk pendekatan dalam keberhasilan proses pengalihan lahan. Modal tersebut antara lain relasi yang dimiliki pimpinan pesantren dengan stakeholder di wilayah Sitimulyo, nilai sosial keagamaan yang dimiliki pesantren sebagai institusi agama bagi warga desa Islam Babadan, serta kepercayaan yang dimiliki masyarakat Babadan terhadap Kyai Hisyam Syafi’ie selaku kyai Pondok Ibnul Qoyyim. Optimalisasi modal sosial yang dimiliki pesantren guna mensukseskan pengembangan ini harus dikawal semaksimal mungkin agar masyarakat berkenan menjual sawahnya kepada pihak pesantren. Sifat masyarakat agama pedesaan yang masih percaya dengan suatu keberkahan digunakan pimpinan pesantren dalam proses pengalihan lahan ini. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana makna nilai keberkahan bagi pemilik lahan di Dusun Babadan, mengetahui optimalisasi modal sosial Pondok Pesantren Ibnul Qoyyim Putra. Teori yang digunakan adalah modal sosial Putnam. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian kualitatif. Metode pengumpulan data yaitu dengan observasi dan wawancara mendalam dengan pengurus pesantren, pemilik lahan dan pemangku kepentingan di desa Sitimulyo . Analisis data penelitian ini adalah mereduksi data penelitian tentang optimalisasi modal sosial lalu digolongkan sesuai dengan tema penelitian lalu ditarik kesimpulan. Adapun hasil penelitian sebagai berikut: masyarakat menilai sebuah keberkahan sebagai kenikmatan hati dan harta yang berlipat, keberkahan ini bisa didapat dari jalur taat kepada kyai yaitu dengan mewakafkan ataupun menjual tanah sawahnya guna pengembangan pesantren. Modal sosial yang digunakan pimpinan pesantren dalam proses pengalihan lahan ialah nilai keberkahan bagi masyarakat Islam Babadan yang diyakini bisa didapatkan dari taat kepada kyai, hubungan sosial yang dibangun pihak pesantren dengan masyarakat meliputi tiga aspek yaitu aspek ekonomi, sosial dan agama serta kepercayaan yang dimiliki masyarakat terhadap kyai Hisyam menjadi modal awal keberhasilan proses negosiasi in %K Modal Sosial, Negosiasi, Pondok Pesantren. %D 2016 %I UIN SUNAN KALIJAGA YOGYAKARTA %L digilib22698