@mastersthesis{digilib22736, month = {July}, title = {MODEL PENDEKATAN SAINTIFIK PENDIDIKAN AGAMA ISLAM SEBAGAI PEMBENTUKAN KARAKTER SISWA DI MI DAWUNG MAGELANG}, school = {UIN SUNAN KALIJAGA YOGYAKARTA}, author = {NIM. 1420421018 ENY RAHMAWATI}, year = {2016}, note = {Dr. Hj. Siti Fathonah, M.Pd,}, keywords = {Pendekatan Saintifik, Pendidikan Agama Islam, Pembentukan Karakter Siswa.}, url = {https://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/22736/}, abstract = {Tesis ini merupakan kajian terhadap pendekatan saintifik yang merupakan kontinyuitas dari hadirnya kurikulum 2013 yang berbasis saintifik (scientific) agar pembelajaran lebih menyenangkan. Penelitian ini bertujuan untuk: Pertama, mendeskripsikan model pendekatan saintifik PAI di MI Dawung Magelang Kedua, mengetahui implementasi pendekatan saintifik PAI di MI Dawung. Ketiga, mendeskripsikan faktor pendukung dan penghambat model pendekatan saintifik PAI. Penelitian ini berorientasi pada penelitian lapangan (field research). Berupa penelitian yang bersifat deskriptif non statistic sebagai upaya untuk menggambarkan gejala, peristiwa atau kejadian yang aktual pada objek. Hasil penelitian ini menunjukkan. Pertama, model pendekatan saintifik PAI sebagai pembentukan karakter siswa di MI Dawung Magelang melalui pendekatan pembelajaran kontekstual melaui 5M (mengamati, menanya, menalar, mengasosiakan, dan menyimpulkan/ menjaring). Kedua, implementasi pendekatan saintifik PAI, yakni diukur dari evaluasi secara formal maupun non formal melalui kegiatan intrakurikuler maupun ekstrakurikuler yang tersirat dalam struktur kurikulum, muatan lokal, dan hidden curriculum madrasah. Ketiga, faktor pendukung implementasinya yaitu: madrasah telah mendapatkan legalitas lembaga pendidikan dan berstatus DIAKUI dengan akreditasi A, adanya modelling atau keteladanan yang baik dari guru, kondisi masyarakat dan lingkungan yang kondusif serta religius, adanya fasilitas keagamaan yang cukup, peran orang tua dan ketulusan doa serta keihlasan orang tua menyekolahkan putra putrinya di madrasah tersebut. Sedangkan faktor penghambatnya yaitu: madrasah kurang optimal dalam penggunaan sarana atau media, terdapat 10\% ruang kelas yang kurang luas dengan jumlah siswa di atas 20 anak, ruang perpustakaan yang kurang kondusif karena atapnya rapuh, adanya 10 \% guru yang kurang optimal dalam memanfaatkan prasarana serta kreativitasnya, letak madrasah satu komplek dengan MTs, SMK, kultur dan latar belakang siswa yang berbeda serta teknologi modern (Wi-Fi) madrasah yang diakses secara bebas.} }