eprintid: 22741 rev_number: 10 eprint_status: archive userid: 6 dir: disk0/00/02/27/41 datestamp: 2016-12-30 02:10:09 lastmod: 2016-12-30 02:10:09 status_changed: 2016-12-30 02:10:09 type: thesis metadata_visibility: show creators_name: Abdulloh Hanif, Nim: 1420510015 title: KONSEP AL-MUTAWAHHID IBNU BAJJAH ispublished: pub subjects: AgFil divisions: pps_agamfil full_text_status: restricted keywords: Ibnu Bajjah, al-Mutawahhid, nawabit, Ittishal, Akal Aktif note: Dr. H. Syaifan Nur, M.A. abstract: Orang-orang mutawahhid yang disebut Ibnu Bajjah sebagai nawabit, adalah orang-orang yang sempurna yang hidup di kota yang tidak sempurna. Para nawabit ini dikatakan Ibnu Bajjah sebagai manusia penyendiri (al-mutawahhid). Penyendirian itu merupakan suatu cara untuk mendapatkan kebahagiaan hidupnya. Kebahagiian mereka didapatkan melalui managemen jiwanya untuk sampai kepada penyatuannya dengan akal aktif (al-‘aql al-fa‘al) yang kemudian akan disempurnakan secara abadi melalui akal perolehan (al-‘aql al-mustafad). Persoalannya adalah kenapa orang-orang mutawahhid yang memiliki kesempurnaan justru menyendiri dari realitas sosial. Problem ini akan dijelaskan melalui pertanyaan bagaimana makna dan konsep al-mutawahhid. Penjelaskan yang muncul akan dianalisis melalui teori pesimisme Schopenhauer, dan hasilnya akan ditarik ke dalam realitas zaman modern untuk menemukan implikasi yang mungkin diterapkan dari konsep al-mutawahhid. Penenlitian ini adalah penelitian kualitataif yang berfokus pada pendalaman makna, dan tanpa kalkulasi statistik tertentu. Melalui penjelasan Ibnu Bajjah yang terdapat dalam beberapa karyanya, dan berbagai tafsiran peneliti-peneliti terdahulu, akan diambil suatu gagasan induktif atau generalisasi yang dapat dijadikan konsep inti yang dapat dianalisis dengan teori yang sudah tersedia. Hasilnya, almutawa hhid dapat dikatakan sebagai wujud manusia pesimis atas kondisi sosial, dan juga egois karena hanya mengupayakan tujuan pribadinya, bukan tujuan kebaikan bersama. Di zaman modern, mutawahhid dapat dilihat sebagai kelompok atau kelas sosial yang sebenarnya memiliki kemampuan teoritis yang baik namun justru terkucil atau terasing. Keterasingan ini dikarenakan pola hidup dunia modern yang serba materialis, yang menyebabkan pandangan dunia ideal mereka tidak dapat direalisasikan, sehingga kebahagiaan mereka hanyalah kebahagiaan teoritis semata. Kata Kunci: Ibnu Bajjah, al-Mutawahhid, nawabit, Ittishal, Akal Aktif date: 2016-07-11 date_type: published pages: 126 institution: UIN Sunan Kalijaga department: Pascasarjana thesis_type: masters thesis_name: other citation: Abdulloh Hanif, Nim: 1420510015 (2016) KONSEP AL-MUTAWAHHID IBNU BAJJAH. Masters thesis, UIN Sunan Kalijaga. document_url: https://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/22741/1/1420510015_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR-PUSTAKA.pdf document_url: https://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/22741/2/1420510015_BAB-II_sampai_SEBELUM-BAB-TERAKHIR.pdf