TY - THES N1 - Dr. H. Mahfud Masduki, M.Ag ID - digilib22820 UR - https://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/22820/ A1 - ROBIAH AL-ADAWIYAH, NIM. 1220510039 Y1 - 2016/08/25/ N2 - Kata ?abr dengan berbagai perubahan bentuknya (derivasi) disebut sebanyak 103 kali di dalam al-Qur?an yang tersebar pada 93 ayat dan 45 surat. konsep sabar dalam Al-Qur?an sangat diperlukan sekali guna merumuskan konsep yang utuh terhadap pesan al-Qur?an yang berfungsi sebagai pedoman hidup bagi manusia. Untuk itulah penulis tertarik untuk meneliti penafsiran kata sabar dalam Al- Qur?an, sehingga dapat digali secara lebih cermat dan teliti, bagaimana al-Qur?an secara sistematis membicarakan tentang sabar. Penelitian ini mencoba menggali lebih jauh mengenai makna sabar menurut penafsiran al-Al?s? dalam kitab tafsirnya R??ul Ma?ani dan penafsiran M. Quraish Shihab kitab tafsirnya Al- Misb??. Penulis tertarik untuk mengkaji dua karya tafsir tersebut dalam menggali makna sabar, dan membandingkan penafsiran keduanya karena dilatari oleh beberapa alasan: pertama, karena dua mufassir ini memiliki keunikan dan juga karakteristik tersendiri. Kedua, kedua kitab tafsir itu baik Tafs?r R?? al-Ma??n? dan Tafsir Al-Misb??, menurut penulis bisa dianggap mewakili kawasan yang berbeda, Tafsir R?? al- Ma?ani mewakili kawasan Arab, dan Tafsir Al-Misb?? mewakili kawasan Indonesia. Meskipun Tafsir Al-Misb?? berada di kawasan yang berbeda, tetapi mempunyai khayalak pembaca yang luas dan cukup berpengaruh di Indonesia. Selain itu, di lihat dari perbedaan abad, latar belakang pendidikan yang tentu saja memberikan nuansa yang berbeda dalam karya karya tafsir mereka. Penelitian ini adalah penelitian kepustakaan (library reaserch) yang bersifat kualitatif dengan menggunakan metode komparasi atau perbandingan. Dalam penelitian ini sumber primer yang digunakan adalah Tafs?r R?? al-Ma??n? karya al-Al?s? dan Tafsir Al-Misb?? karya M. Quraish Shihab. Penelitian ini berupaya untuk membandingkan penafsiran sabar yang dijelaskan oleh kedua tokoh tersebut. Hasil penelitian menunjukan bahwa dalam menafsirkan ayat yang berkaitan dengan hakikat sabar baik al-Al?s? maupun M. Quraish Shihab berpendapat sama bahwa sabar pada hakikatnya berarti menahan. Al-Al?s? mengklasifikasi sabar menjadi lima macam. Pertama, sabar bermakna menahan diri terhadap cobaan atau musibah. Kedua, sabar dalam menjalankan perintah Allah. Ketiga, sabar untuk berhijrah di jalan Allah. Keempat, sabar menghadapi orang kafir atau musuh. Kelima, sabar dengan pengertian menahan hawa nafsu. Sedangkan menurut Quraish Shihab penafsiran tentang sabar dapat dikaitkan ke dalam lima konteks, Pertama, sabar dalam menerima cobaan atau musibah. Kedua, sabar dalam melaksanakan perintah Allah. Ketiga, sabar untuk berhijrah di jalan Allah. Keempat, sabar dalam menghadapi kezaliman. Kelima, sabar dalam menghadapi kesulitan. Menurut al-Al?s? dan Quraish Shihab Allah akan membalas orangorang yang sabar dengan pahala yang lebih baik dari apa yang telah mereka kerjakan dan tanpa batas. Al-Al?s? menitikberatkan bahwa pahala dari Allah hanya ditujukan kepada orang-orang yang sabar yaitu ketika pertama kali ia tertimpa musibah itu. Sedangakan Quraish Shihab tidak mensyaratkan kapan waktu bersabar untuk mendapatkan pahala dari Allah. PB - UIN SUNAN KALIJAGA YOGYAKARTA KW - penafsiran al-al?s? dan m. quraish shihab KW - ayat-ayat al-qur?an tentang sabar M1 - masters TI - PENAFSIRAN AL-AL?S? DAN M. QURAISH SHIHAB TERHADAP AYAT-AYAT AL-QUR?AN TENTANG SABAR AV - restricted EP - 117 ER -