@mastersthesis{digilib22893, month = {July}, title = {Konsep zuhud Perspektif Kiai Hasan Ulama' Dalam Naskah ?Anisul Muttaqin (Kajian Filologi dan Analisis Isi)}, school = {UIN Sunan Kalijaga}, author = {NIM. 1420510115 Mas Tajuddin Ahmad}, year = {2016}, note = {Dr. Uki Sukiman, M.Ag}, keywords = {Dr. Uki Sukiman, M.Ag.}, url = {https://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/22893/}, abstract = {Manuskrip kuno merupakan salah satu khazanah kekayaan budaya suatu bangsa, di dalamnya terdapat sebuah pemikiran atau peradaban manusia ketika pembuatan naskah tersebut. Manuskrip kuno merupakan salah satu bukti bahwa terdapat nilai-nilai luhur yang sudah dianut oleh sekelompok masyarakat. Naskah ?Anisul Muttaqin merupakan salah satu manuskrip kuno yang tersisa di Magetan Jawa Timur tepatnya menjadi koleksi pribadi KH. Zuhdi Tafsir di Pondok Pesantren Salafiyah Cokrokertopati. Karya ilmiah yang berupa tesis ini menggunakan kajian filologi sebagai pisau analisis dari naskah ?Anisul Muttaqin dengan menggunakan metode naskah tunggal edisi standar yang berarti pembahasan hanya fokus hanya pada satu naskah tunggal dengan menyesuaikan standar baik itu berupa pembenahan kalimat, pemenggalan paragraf atau tanda-tanda baca sesuai dengan keutuhan ide pokok kalimat. Setelah itu kajian analisis isi yakni dengan membandingkan salah satu konsep yang ada dalam konten atau isi teks tersebut yakni konsep dunya (yang berkaitan erat dengan zuhud) dengan konsep neo-sufisme yang bermuatan tentang zuhud yang diusung oleh ulama' modern. Naskah ?Anisul Muttaqin berisi tentang ajaran tasawuf yang digagas oleh KH. Hasan ulama' sebagai penulis Naskah tersebut. Adapun pembahasannya dibagi menjadi lima bab, pertama tentang lalai dan tafakkur, kedua tentang ilmu dan kebodohan, ketiga tentang akal dan kedunguan, keempat tentang kefakiran dan dunia, kelima tentang tawakkal. Kelima bab tersebut merupakan konsep yang bersumber dari penulis naskah ?Anisul Muttaqin . Konsep dunya yang dipaparkan oleh KH. Hasan Ulama' sebagai pengarang naskah cenderung memandang dunia sebagai sesuatu yang hina dan cenderung dihindari. Berbeda dengan konsep zuhud yang diusung oleh ulama' modern yang lebih menganggap bahwa dunia adalah sesuatu yang tidak bisa terlepas dari pribadi seseorang. Bahkan, dunia merupakan ladang bagi akhirat. Kedua konsep tersebut cenderung bertolak belakang. Keyword : Dunya, zuhud, tasawuf, historical awareness} }