TY - THES N1 - Dr. Hilmy Muhammad, M.Ag. ID - digilib22896 UR - https://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/22896/ A1 - UNUN NASIHAH, NIM. 1420511002 Y1 - 2016/05/17/ N2 - Tesis ini membahas Qira?at Syazzah dalam Tafsir al-Bahru al-Muhit: Studi Ayat-ayat Hukum pada Surah al-Nisa?. Qira?at merupakan salah satu alat untuk menafsirkan al-Qur?an. Begitu pentingnya qira?at, sehingga mengetahui ragam qira?at menjadi salah satu syarat menjadi seorang mufassir. Ketika menafsirkan al-Qur?an, ada sebagian mufassir yang hanya memakai qira?at mutawatirah dan juga ada sebagian mufassir yang memakai qira?at syazzah. Salah satu mufassir yang memakai qira?at mutawatirah dan qira?at syazzah adalah Abu Hayyan. Abu Hayyan menjadikan Qira?at syazzah sebagai salah satu alat untuk menafsirkan al-Qur?an, tetapi dengan tidak melupakan kedudukan qira?at mutawatirah. Qira?at syazzah adalah Qira?at yang tidak memenuhi salah satu kriteria atau lebih dari kriteria-kriteria keabsahan Qira?at yang ditetapkan ulama?. Suatu Qira?at dianggap syazzah karena tidak diriwayatkan secara mutawatir meskipun mempunyai sanad sahih dan sesuai tata bahasa Arab. Dalam hal tafsir, Qira?at syazzah tetap dapat dijadikan hujjah dalam menjelaskan makna atau maksud isi kandungan al-Qur?an. Menurut Abu Hayyan, qira?at syazzah adalah qira?at yang tidak diriwayatkan secara mutawatir, tetapi dinukil secara ahad, baik itu sanadnya sahih atau tidak. Adapun permasalahan pokok dalam tesis ini adalah: Pertama, Bagaimana penerapan qira?at syazzah dalam tafsir al-Bahru al-Muhit surat al-Nisa? dan corak/kecenderungan tafsir yang dihasilkannya. Kedua, Mengapa Abu Hayyan selalu menggunakan Qira?at mutawatirah dan Qira?at syazzah dalam tafsir al-Bahru al-Muhit. Ketiga, Bagaimana relevansi qira?at syazzah terhadap istimbat hukum dalam tafsir al-Bahru al-Muhit . Alasan penulis memilih judul ini adalah: Pertama, Tidak banyaknya akademisi yang tertarik dengan ilmu qira?at dikarenakan ilmu ini tidak berhubungan langsung dengan kehidupan dan mu?amalah manusia sehari-hari. Kedua, Abu Hayyan selalu menampilkan qira?at mutawatirah dan qira?at syazzah. Terhadap qira?at syazzah, Abu Hayyan akan menampilkan salah satu bacaan dari sahabat maupun tabi?in yang banyak meriwayatkan qira?at syazzah. Ketiga, Jumlah ayat-ayat hukum yang ditafsirkan Abu Hayyan dengan memakai qira?at syazzah ada sekitar 158 ayat. Hasil dari penelitian ini adalah: Pertama, Abu Hayyan memiliki pandangan bahwa hakikat tafsir adalah memahami makna lafaz-lafaz al-Qur?an yang memiliki ragam bacaan, dimana ragam bacaan tersebut merupakan bagian penting dalam memahami atau menafsirkan isi kandungan al-Qur?an. Kedua, Abu Hayyan adalah tokoh yang mendalami bahasa, sehingga tidak heran jika keahliannya ini sangat mewarnai penafsirannya, seperti ketika menafsirkan surah al-Nisa? yang memuat ayat-ayat hukum. Ketiga, menurut Abu Hayyan, menafsirkan al-Qur?an dengan Qira?at syazzah diperbolehkan selama tidak melupakan qira?at mutawtirah. Keempat, Qira?at syazzah dapat dijadikan sebagai dasar penafsiran atau dasar istimbat hukum, sehingga mempunyai konstribusi dalam melahirkan penafsiran baru terhadap ayat-ayat al-Qur?an. PB - UIN Sunan Kalijaga KW - Qira?at Syazzah KW - Tafsir al-Bahru al-Muhit KW - Abu Hayyan KW - ayat-ayat Hukum KW - Surah al-Nisa? M1 - masters TI - Qira?at Syazzah dalam Tafsir al-Bahru al-Muhit Karya Abu Hayyan: Studi Ayat-ayat Hukum pada Surah al-Nisa? AV - restricted EP - 302 ER -