%0 Thesis %9 Skripsi %A NURINA CHOFIYANNIDA, NIM. 12220108 %B FAKULTAS DAKWAH DAN KOMUNIKASI %D 2016 %F digilib:22910 %I UIN SUNAN KALIJAGA YOGYAKARTA %K konseling kelompok, efikasi diri. %P 131 %T KONSELING KELOMPOK UNTUK MENINGKATKAN EFIKASI DIRI SISWA MADRASAH ALIYAH NEGERI (MAN) YOGYAKARTA III SINDUADI, MLATI, SLEMAN, YOGYAKARTA %U https://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/22910/ %X Banyak siswa merasa belum memiliki keyakinan terhadap kemampuan yang dimiliki sehingga merasa tidak percaya diri karena cenderung memiliki efikasi diri rendah. Hal tersebut menyebabkan beberapa siswa mencontek dan tidak yakin pada dirinya sendiri. Berbagai persoalan siswa merupakan tugas guru BK dalam meningkatkan efikasi diri siswa. Tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui tahap-tahap konseling kelompok untuk meningkatkan efikasi diri siswa serta faktor penghambat dan pendukung kegiatan tersebut. Adapun pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif kualitatif. Subyek dalam penelitian ini adalah satu personil guru BK di MAN Yogyakarta III, dan tujuh siswa kelas X. Obyek dalam penelitian ini adalah tahap-tahap pelaksanaan konseling kelompok untuk meningkatkan efikasi diri siswa MAN Yogyakarta III dan faktor penghambat serta pendukung pelaksanaan konseling kelompok. Metode pengumpulan data dilakukan dengan observasi, wawancara dan dokumentasi. Model analisis data yang digunakan adalah dengan model Miles dan Huberman yaitu interactive model, yang komponen kerjanya meliputi reduksi data (data reduction), penyajian data (data display), dan penarikan kesimpulan (conclusion drawing/verification). Hasil dari penelitian ini adalah tahap-tahap pelaksanaan konseling kelompok untuk meningkatkan efikasi diri di MAN Yogyakarta III terdiri dari 6 tahap yaitu tahap pembentukan, peralihan, kegiatan, penutupan, evaluasi, dan tindak lanjut. Faktor penghambat kegiatan konseling kelompok untuk meningkatkan efikasi diri siswa yaitu kurangnya atau sulitnya menentukan waktu pelaksanaan konseling kelompok serta kurang mendukungnya sarana dan prasarana yang ada. Faktor pendukung kegiatan konseling kelompok yaitu tersedianya sumber daya manusia dan adanya guru BK yang mumpuni dalam pelaksanaan konseling kelompok. %Z A.Said Hasan Basri, S.Psi., M.Si.