@phdthesis{digilib22952, month = {December}, title = {DETEKSI DINI KRISIS PERBANKAN KONVENSIONAL DAN PERBANKAN SYARIAH DI INDONESIA PERIODE TAHUN 2008-2016}, school = {UIN SUNAN KALIJAGA YOGYAKARTA}, author = {NIM. 13810025 ANNISA NUR SALAM}, year = {2016}, note = {M. Ghafur Wibowo, SE., M.Sc.}, keywords = {Early Warning Indicator, Regresi Logistik, VECM}, url = {https://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/22952/}, abstract = {Krisis merupakan peristiwa perekonomian yang penuh dengan ketidakpastian dan mampu menimbulkan kesengsaraan bagi masyarakat secara luas. Dampak yang timbul sebagai akibat dari krisis seringkali memerlukan biaya penyembuhan yang sangat mahal. Early Warning Indicator (EWI) atau indikator pendeteksi dini merupakan suatu alat yang dapat membantu dalam meminimalisir kerugian yang tinggi sebagai akibat dari krisis. Indikator deteksi dini dapat memberikan indikasi seberapa besar probabilitas akan terjadi krisis bila indikator dini yang digunakan menunjukkan perubahan magnitud yang cukup besar dalam masa pra krisis yang dipilih. Sehingga jika krisis dapat terdeteksi melalui indikator yang terpilih, pemerintah dapat mengambil langkah-langkah preventive untuk meminimalisir akibatnya. Dengan demikian, penelitian ini bertujuan untuk meneliti pengaruh berbagai indikator terhadap probabilitas terjadinya krisis pada perbankan konvensional dan perbankan syariah di Indonesia melalui metode regresi logistik. Probabilitas krisis sebagai variabel dependen dalam penelitian ini ditentukan dengan menggunakan indeks Exchange Market Pressure (EMP). Sedangkan variabel dependen yang digunakan dalam penelitian ini ialah Loan Deposit Ratio (LDR)/Financing Deposit Ratio (FDR), Return on Asset (ROA), BI rate serta multiplier jumlah uang beredar (M2). Hasil penelitian dengan menggunakan data periode bulan Februari 2008 hingga bulan Juli 2016 ini menyimpulkan bahwa, ROA perbankan konvensional dan BI Rate merupakan indikator yang signifikan dan positif dapat mempengaruhi probabilitas terjadinya krisis perbankan konvensional di Indonesia. Dan FDR merupakan indikator yang secara signifikan serta positif dapat mempengaruhi probabilitas terjadinya krisis pada perbankan syariah di Indonesia. Dengan menggunakan metode VECM, pergerakan ketiga early warning indicator tersebut dapat dikatakan relatif stabil selama 40 periode yang akan datang.} }