%0 Thesis %9 Masters %A MUHAMMAD DIAN SUPYAN, NIM. 07240018 %B PASCA SARJANA UIN SUNAN KALIJAGA %D 2016 %F digilib:22965 %I UIN SUNAN KALIJAGA YOGYAKARTA %K DI/NII, S. M. Kartosoewiryo, Jawa Barat %P 186 %T GERAKAN DARUL ISLAM (DI) S. M. KARTOSUWIRJO DI JAWA BARAT DALAM MEWUJUDKAN NEGARA ISLAM INDONESIA (NII) (1945-1962 M) %U https://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/22965/ %X Darul Islam (DI) merupakan gerakan separatisme yang dipelopori oleh S.M. Kartosoewirjo yang kemudian menjelma menjadi Negara Islam Indonesia (NII). Tujuan didirikannya DI/ NII adalah upaya S.M Kartosoewirjo dalam mengisi ruang kosong interregnum pemerintahan diawal kemerdekaan dengan konsep Negara Islam (Islamic State). Menurut sebagian besar tulisan tentang S.M. Katosoewiryo, pergerakan ini dianggap sebagai sebuah pemberontakan/ makar terhadap NKRI. Latar belakang inilah yang kemudian menggerakan penulis untuk menyibak sisi lain dari pergerakan separatisme yang pernah terjadi di Jawa Barat ini sebagai bagian dari sejarah kemerdekaan Indonesia. Penelitian ini merupakan jenis penelitian kualitatif dengan objek kajian sejarah berupa gerakan sosial, yaitu sejarah nasionalisme gerakan Islam dengan menggunakan pendekatan ideologis dan sosiologis. Sebagai kajian sejarah gerakan sosial, maka penelitian ini menggunakan metode penelitian sejarah. Metode tersebut terdiri dari empat langkah kegiatan, yaitu heuristik (pengumpulan sumber), verifikasi (kritik sumber), interpretasi (penafsiran), dan historiografi (penulisan sejarah). Lebih lanjut penelitian ini menggunakan pisau analisis dengan kerangka teori kolektif behavior Neil Smelser. Hasil penelitian menunjukkan bahwa motif S.M Kartosoewirjo mendirikan Darul Islam/ Negara Islam Indonesia terbagi menjadi 2 motif fundamental yakni ideologis dan politis. Secara ideologis, S.M. Kartosoewiryo menginginkan Indonesia berlandaskan pada syari’at Islam demi tercapainya keselamatan dunia akhirat. Secara politis, adanya semangat S.M. Kartosowiryo dalam membela rakyat Jawa Barat yang masih dalam kungkungan Belanda pasca proklamasi kemerdekaan. Kolaborasi keduanya menyebabkan DI/NII tidak hanya menjadi musuh Belanda namun juga menjelma menjadi gerakan pemberontakan terhadap pemerintahan sah Indonesia. Meskipun dalam beberapa pandangan S.M. Kartosoewiryo dicap sebagai pemberontak, dilain sisi S.M. Kartosoewirjo menjadi tokoh Nation State dalam upayanya melindungi rakyat Jawa Barat pada khususnya dan Indonesia pada umumnya, dengan menghadirkan Negara Islam sebagai alternatif fondasi kebangsaan Negara. %Z Dr. Nurul Hak, M.Hum