TY - THES N1 - Ahmad Muttaqin, Ph.D ID - digilib22980 UR - https://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/22980/ A1 - ASY?ARI, SSOSI, NIM. 1420510121 Y1 - 2016/07/14/ N2 - Penelitian ini berkaitan dengan diskursus passing over (melintasi batasbatas) beragama. Lebih tepatnya konstruksi passing over beragama yang dapat memberikan dampak terhadap kerukunan antarumat Islam dan Kristen di Sumberpakem. Penelitian ini mengungkap dua hal; 1) Apa saja yang menjadi wadah passing over beragama antarumat Islam dan Kristen dalam membangun kerukunan di Desa Sumberpakem?; 2) Bagaimana konstruksi passing over beragama antarumat Islam dan Kristen dalam membangun kerukunan di Desa Sumberpakem?. Untuk menjawab rumusan penelitian tersebut, peneliti menggunakan jenis penelitian kualitatif yang kemudian dianalisis dengan menggunakan metode analisis Miles dan Huberrman yang terdiri dari tiga alur kegiatan yang terjadi secara bersamaan yaitu: reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan/verifikasi. Penelitian ini menggunakan pendekatan sosiologi agama dengan menggunakan teori konstruksi sosial sebagai pisau analisa. Metode pengumpulan data yang peneliti gunakan yakni metode observasi, dokumentasi, dan wawancara/interview. Penelitian ini menemukan beberapa hal antara lain, pertama; terjadinya realitas antarumat Islam dan Kristen di Sumberpakem yang rukun, damai bahkan saling mendatangkan manfaat serta keselamatan karena ekspresi beragama dalam wujud passing over (aktivitas melintasi batas-batas beragama). Passing over tersebut terjadi karena adanya beberapa wadah antara lain, Slametan, Perkawinan, Kematian, Peringatan Hari Besar Agama, Rumah Ibadah; kedua, konstruksi sosial beragama di Sumberpakem cenderung mengabaikan simbol dan formalitas agama yang selama ini selalu menjadi pembatas dan penghalang bertemunya antarumat Islam dan Kristen. Konstruksi sosial keagamaan di Sumberpakem mampu mewujudkan kerukunan antarumat beragama yang tanpa batas. Konstruk sosial ini terjadi melalui proses eksternalisasi, objektivikasi dan internalisasi. Eksternalisasi yang tercermin dalam bentuk ekspresi keberagamaan, obyektivikasi sebagai realitas obyektif yang tercermin dalam bentuk kerukunan yang selama ini ?masih? terawat dengan sangat baik, serta internalisasi merupakan momen identifikasi diri yang muncul setelah melalui proses eksternalisasi dan objektivikasi, sebagai bentuk hasil penafsiran diri terhadap kenyataan sosial yang tidak bisa menutup diri pada komunitas agama lainnya yang berbeda. Maka dari itu, tentu dengan penafsiran diri ini akan menjadi identifikasi diri dalam kehidupan sosial masyarakatnya, sehingga dapat berdampingan secara damai dan menghilangkan segala bentuk yang dapat merusak keharmonisan yang terbangun dalam masyarakat. PB - UIN SUNAN KALIJAGA YOGYAKARTA KW - Passing Over KW - Kerukunan Antarumat Beragama dan Konstruksi Sosial. M1 - masters TI - MELINTASI BATAS-BATAS BERAGAMA (STUDI ATAS KONSTRUKSI SOSIAL KEAGAMAAN DALAM MEMBANGUN KERUKUNAN ANTARUMAT ISLAM DAN KRISTEN DI DESA SUMBERPAKEM KECAMATAN SUMBERJAMBE KABUPATEN JEMBER-JAWA TIMUR). AV - restricted EP - 139 ER -