@phdthesis{digilib23024, month = {August}, title = {ANALISIS FRAMING PEMBERITAAN PENYANDERAAN 10 WNI OLEH KELOMPOK ABU SAYYAF DI FILIPINA PADA SKH KOMPAS}, school = {UIN SUNAN KALIJAGA YOGYAKARTA}, author = {NIM. 12210064 RUSDIYANTO}, year = {2016}, note = {Dr. H. Akhmad Rifa?i, M. Phil}, keywords = {Analisis Framing, Pembajakan, 10 WNI, dan Kompas}, url = {https://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/23024/}, abstract = {Rusdiyanto: 12210064. Skripsi: "Analisis Framing Pemberitaan Penyanderaan 10 WNI Oleh Kelompok Abu Sayyaf di Filipina Pada SKH Kompas Tangga 30 Maret-15 April 2016." Peristiwa pembajakan kapal Brahma 12 dan tongkang Anand 12 yang membawa 7000 ton batubara serta 10 anak buah kapal berkewarganegaraan Indonesia yang disandera oleh kelompok Abu Sayyaf telah menjadi pertanyaan besar bagi masyarakat Indonesia secara umum. Dari peristiwa ini, pemerintah Indonesia berupaya melakukan penyelamatan terhadap korban yang disandera oleh kelompok tersebut. Salah satu pernyataan yang di sampaikan oleh Retno ialah upaya menangani persoalan ini, pihaknya terus berkoordinasi dengan berbagai pihak, termasuk Menteri Luar Negeri Filipina. "Yang menjadi prioritas saat ini adalah keselamatan 10 WNI yang disandera. Kami akan terus bekerja kerus untuk menyelamatkan mereka," Kata Retno. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana surat kabar Kompas Membingkai pemberitaan "Penyenderaan 10 WNI oleh Kelompok Abu Sayyaf di Filipina Tanggal 30 Maret- 15 April 2016." Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode analisis framing model Robert N. Entman. Model ini didasarkan pada aspek penonjolan isu oleh media. Di dalam konsep Robert N. Entman terdapat empat unsur, yaitu: Defenision Problems (Pendefenisian Masalah), Diagnose Causes (Memperkirakan masalah atau Sumber Masalah), Make Moral judgement (Membuat Keputusan Moral), dan Treatment Recommendation (Menekankan Penyelesaian). Setelah melakukan analisis dengan menggunakan perangkat framing Robert N. Entman, diperoleh kesimpulan: frame yang dikembangkan Kompas ialah masalah keselamatan korban sandera (10 WNI). Defenision Cause (memperkirakan masalah atau sumber masalah), kelompok Abu Sayyaf sebagai aktor penyebab dari peristiwa pembajakan kapal Brahma 12 dan tongkang Anand serta penyanderaan 10 WNI. Sementara pemerintah Indonesia dan orang-orang dibelakangnya (Pasukan TNI) adalah korban yang dituntut untuk melakukan penyelamata terhadap para sandera, Make Moral Judgement (membuat keputusan moral), Baik pemerintah, maupun pasukan TNI terus menyampaikan akan melakukan misi penyelamatan kepada para korban sendera. Dalam pernyataannya pmerintah terus memantau dan berupaya mencari jalan terbaik untuk keselamatan pada sandera, dan Treatment Recommendation (menekankan Penyelesaian), jalur diplomasi sebagai jalan terbaik untuk melakukan penyelamatan kepada para korban sendera, serta diserahkan kepada otoritas Filipina (pasukan Militer Filipina) untuk melakukan penyerangan dan penyelamatan kepada korban sandera.} }