@mastersthesis{digilib23151, month = {July}, title = {RELEVANSI MEDIA SOSIAL YOUTUBE DENGAN MATERI PEMBELAJARAN SAINS KELAS IV MI/SD}, school = {UIN SUNAN KALIJAGA YOGYAKARTA}, author = {NIM. 420420003 FINA WARDANI, S.Si}, year = {2016}, note = {Dr. Sigit Purnama, M.Pd.}, keywords = {Media Sosial, Youtube, dan Sains}, url = {https://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/23151/}, abstract = {Fenomena materi pembelajaran sains yang diunggah di media sosial khususnya Youtube tidak dapat dibendung lagi. Di sisi lain, pemerintah telah menetapkan standar materi pembelajaran sebagaimana yang diatur dalam Sistem Pendidikan Nasional. Kurikulum 2013 mengharapkan siswa pada tingkat pendidikan MI/SD mampu memiliki tiga aspek kompetensi lulusan, yaitu sikap, keterampilan, dan pengetahuan. Realitas perkembangan teknologi informasi dan komunikasi yang begitu pesat menawarkan berbagai informasi bagi dunia pendidikan. Berbagai materi sains yang dituangkan dalam video-video Youtube memberikan manfaat yang besar bagi perkembangan pendidikan di Indonesia, tetapi hal ini tidak menutup kemungkinan jika ada informasi tentang materi pendidikan yang tidak sesuai dengan standar materi pembelajaran yang dibuat pemerintah. Hal ini dikarenakan materi pembelajaran Sains MI/SD dalam Youtube belum melalui proses standarisasi, sebagaimana yang berlaku pada materi pembelajaran dalam buku cetak. Penelitian ini menggunakan teori Video Content Analysis yang dikembangkan oleh Alan Handalic, sebuah konsep analisis video yang menggabungkan beberapa pendekatan keilmuan. Proses analisis video dilakukan pada dua sampel video dari Youtube tentang rangka manusia dan daur hidup hewan. Kedua video dianalisis dari sisi pemrosesan gambar (image prossesing), kebahasaan (language), informasi yang diberikan (information retriveal), audio processing, statistika dan Psikologi. Langkah-langkah tersebut menghasilkan sebuah kesimpulan penelitian yang lebih komperhensif. Setelah melakukan penelitian, penulis menyimpulkan pertama, terdapat banyak materi pembelajaran sains kelas IV SD/MI dalam media sosial Youtube, akan tetapi beberapa video belum melewati tahap penilaian (assessment) sebagai tahapan uji kelayakan materi pembelajaran. Kedua, materi pembelajaran sains dalam Kurikulum 2013 disusun untuk meningkatkan kesadaran sains peserta didik MI/SD. Ketiga, video Youtube relevan digunakan sebagai materi pembelajaran, akan tetapi perlu dilakukan perbaikan pada beberapa bagian. Pengunaan video Youtube dapat digunakan sebagai materi pembelajaran sekunder kelas IV MI/SD, sehingga dalam penggunaannya harus senantiasa disertai materi pembelajaran primer yang berasal dari buku-buku pelajaran yang terstandarisasi dan menggunakan kurikulum yang berlaku seperti Kurikulum 2013.} }