TY - THES N1 - Dadi Nurhaedi, S.Ag., M.Si. ID - digilib23226 UR - https://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/23226/ A1 - RIZQI ALI AZHAR, NIM. 12530119 Y1 - 2016/08/30/ N2 - Keberadaan surat al-Fatihah di dalam al-Qur?an seperti intisari dari seluruh ayat-ayat al-Qur?an. Semua pokok-pokok al-Qur?an terkandung di dalam surat ini. Adapun dalam penafsiran surat al-Fatihah, telah banyak ulama yang menjelaskan tentang surat ini di dalam tafsirnya, tak terkecuali tafsir-tafsir berbahasa lokal di Indonesia. Di antara tafsir yang muncul yaitu tafsir Nurul-Bajan karya Muhammad Romli dan tafsir Ayat Suci Lenyepaneun karya Moh. E. Hasim. Kedua tafsir tersebut merupakan tafsir lokal berbahasa Sunda. Ketertarikan penulis melakukan penelitian ini yaitu penulis ingin menyampaikan kepada masyarakat khususnya yang tidak mengerti bahasa Sunda tentang penafsiran kedua tokoh ini terhadap surat al-Fatihah, yang mana kedua karya tafsirnya ini masih sangat minim diketahui oleh masyarakat. Adapun rumusan masalah dalam penelitian ini yaitu; (1) bagaimana penafsiran surat al-Fatihah menurut Romli dan Hasim, (2) bagaimana persamaan dan perbedaan penafsiran surat al-Fatihah menurut Romli dan Hasim. Kemudian metode yang digunakan penulis yaitu metode analisis komparatif atas karya kedua tokoh ini, yaitu tafsir Nurul-Bajan dan Ayat Suci Lenyepaneun. Sedangkan aspek-aspek yang penulis teliti yaitu meliputi latar belakang penulis tafsir, metodologi penafsiran, konten penafsiran, dan relevansi penafsiran. Hasil dari penelitian ini yaitu penulis menyimpulkan bahwa Romli dan Hasim memiliki beberapa persamaan dan perbedaan dari latar belakangnya. Persamaannya yaitu dari tempat lahir mereka yang sama-sama berasal dari daerah Sunda, dan dari idelogi, yaitu ideologi Islam modernis. Sedangkan perbedaan latar belakangnya yaitu Romli merupakan seorang ulama, adapun Hasim yaitu seorang guru bahasa asing. Kemudian dari segi metodologi penafsirannya, kedua tafsir ini memiliki metodologi yang hampir sama, hal yang membedakan yaitu dari segi teknis penulisan dan sumber penafsirannya. Selanjutnya dari segi konten penafsiran, secara keseluruhan penafsiran kedua tokoh ini tidak saling bertentangan, adapun hal-hal yang membedakannya yaitu dari pembahasan ayat-ayat pada surat al-Fatihah. Seperti dalam menafsirkan ayat al-ra?m?ni al-ra??mi, Romli menjelaskan bahwa rahmat yang paling utama diberikan oleh Allah yaitu berupa dibuatnya aturan hidup di dunia, sedangkan Hasim menjelaskan bahwa bukti kasih sayang Allah yang paling besar yaitu berupa diberinya udara, air, dan cahaya secara gratis. Terakhir dari segi relevansi penafsiran, penulis menyimpulkan bahwa penafsiran kedua tokoh ini masih relevan jika dikaitkan dengan konteks Indonesia saat ini, karena jika dilihat dari permasalahan dan pembahasan yang ada pada surat ini hanya berkisar seputar pujian kepada Allah, penyerahan diri seorang hamba, dan doa umat muslim. PB - UIN SUNAN KALIJAGA YOGYAKARTA M1 - skripsi TI - PENAFSIRAN SURAT AL-FATIHAH MENURUT MUHAMMAD ROMLI DAN MOH. E. HASIM (STUDI KOMPARATIF ATAS TAFSIR NURUL-BAJAN DAN AYAT SUCI LENYEPANEUN) AV - restricted ER -