%A NIM : 12240032 DEWI IRYAWATI %O ACHMAD MUHAMMAD, M.Ag. %T ANALISIS SIX SIGMA DALAM PENINGKATAN LAYANAN SISTEM BAGI HASIL DI BPR SYARIAH BANGUN DRAJAT WARGA (BDW) YOGYAKARTA %X Lembaga Keuanga Islam atau sering disebut dengan perbankan syari’ah merupakan lembaga keuangan yang mampu menjadi jalan tengah dengan memberikan solusi dalam transaksi kegiatan ekonomi masyarakat bebas dari bunga (riba). BPRS Bangun Drajat Warga (BDW) Yogyakarta merupakan salah satu perbankan syari’ah yang sedang mengalami perkembangan, akan tetapi hal tersebut belum cukup dijadikan ukuran bahwa layanan perbankan ini sudah optimal. Six Sigma muncul sebagai metode perbaikan yang populer karena berfokus pada output organisasi yang penting bagi pelanggan sekaligus menjustifikasi perbaikan dengan menunjukkan peningkatan produktifitas dan kualitas yang jelas bagi organisasi. Dalam six sigma, kepuasan konsumen menjadi utama dalam mengukur kualitas organisasi. Sehingga salah satu pengukuran kualitas organisasi perbankan syariah dapat diukur melalui kepuasan nasabah terhadap peningkatan layanan sistem bagi hasil. Jenis penelitian ini disebut dengan mixed methods research, populasi penelitian ini adalah nasabah pembiayaan BPRS BDW Yogyakarta yang aktif pada tahun 2016 berjumlah 1.205, sedangkan sampel yang diambil adalah 50 responden. Data Kuantitatif penelitian diperoleh melalui kuesioner servperf, sedangkan data kualitatif penelitian diperoleh dengan wawancara kepada pihak pengelola BPRS BDW Yogyakarta disertai observasi dan dokumentasi lembaga. Hasil penelitian ini menunjukan sistem bagi hasil yang terdapat di BPRS BDW meliputi tabungan, Deposito, dan pembiayaan. Sistem bagi hasil di masingmasing produk memiliki nisbah masing-masing sesuai ketentuan internal BPRS BDW. Secara keseluruhan tingkat kepuasan nasabah terhadap peningkatan layanan sistem bagi hasil pada pengukuran servperf rata-ratanya adalah 4,17 Artinya, secara keseluruhan kinerja aktual dalam peningkatan layanan sistem bagi hasil BPRS BDW sebesar 83,36% dan masih memberikan peluang munculnya ketidakpuasan nasabah terhadap peningkatan layanan tersebut sebesar 16,64%. Hasil pengukuran pada fase measure, menunjukan bahwa kinerja peningkatan layanan di BPRS BDW berada pada level 2,47 sigma artinya kualitas organisasi ini dikategorikan kurang baik dan masih belum menunjukkan peningkatan layanan yang maksimal. Sedangkan dimensi yang mempunyai nilai peningkatan layanan terendah dan mempunyai tingkat sigma terkecil secara berurutan adalah: empathy, assurance, responsivenees, reliability, tangible. Dari hasil wawancara dengan pihak pengelola BPRS BDW kemudian dianalisis dengan fishbone diagram, maka didapatkan akar penyebab masalah dan usulan tindakan perbaikan untuk meningkatkan layanan sistem bagi hasil dapat dikategorikan menjadi empat faktor yaitu man, machines, methods dan environment. Kata Kunci : six sigma, peningkatan layanan, sistem bagi hasil, BPRS BDW %K six sigma, peningkatan layanan, sistem bagi hasil, BPRS BDW %D 2016 %I UIN Sunan Kalijaga %L digilib23305