@phdthesis{digilib23381, month = {November}, title = {KEMATIAN DAN PENYALIBAN NABI ISA AS DALAM TAFSIR AL-MANAR}, school = {UIN SUNAN KALIJAGA YOGYAKARTA}, author = {NIM. 11530112 MUHAMMAD NASYIRUDIN}, year = {2016}, note = {Drs. Muhammad Mansur M.Ag,}, keywords = {Kematian Nabi Isan, Penyalipan, Tafsir al-Manar}, url = {https://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/23381/}, abstract = {Skripsi ini berupaya untuk mengetahui beberapa hal yang berkaitan dengan kehidupan Nabi Isa as. Secara khusus berupaya mengungkap penafsiran yang terdapat dalam kitab Tafsir Al-Manar karya Muhammad ?Abduh dan Rasyid Ridha, yaitu bagaimana mereka berbicara tentang kematian dan penyaliban Isa as dalam memaknai ayat-ayat al-Qur?an yang terkait. Skripsi ini mengangkat dua permasalahan. Pertama, bagaimana pandangan Tafsir Al-Manar terhadap kematian dan penyaliban Nabi Isa as dan yang kedua, bagaimana implikasi teologis dari pemahaman Tafsir Al-Manar terhadap kematian dan penyaliban Nabi Isa as. Selain itu, peneliti juga mencantumkan berbagai pandangan lain dari mufasir klasik hingga modern yang berkaitan dengan kematian dan penyaliban Nabi Isa as. Hal ini bertujuan untuk memberikan perbandingan terhadap Tafsir Al- Manar terkait persamaan dan perbedaannya serta memberikan wawasan atas corak penafsiran dari setiap era. Dalam penelitian ini metode yang digunakan adalah metode deskriptifanalitik. Adapun langkah yang dilakukan ialah dengan menyajikan data dari sumber primer yaitu kitab Tafsir al-Manar, lalu mengklasifikasikan data yang diperoleh, kemudian dianalisis untuk memperoleh jawaban dari permasalahan yang dibahas yaitu terkait tentang kematian dan penyaliban Nabi Isa as serta implikasi teologis dari penafsiran tersebut. Adapun konklusi yang diperoleh dari penelitian atas kitab Tafsir Al-Manar bahwa kematian Nabi Isa as adalah kematian biasa sebagaimana manusia biasa yang lain sesuai dengan sunnatullah. Kesimpulan tersebut memiliki perbedaan yang signifikan bila dibandingkan dengan sebagian mufasir lain yaitu bahwa Nabi Isa as, belum meninggal dan diangkat oleh Allah SWT ke langit jasad beserta ruh nya. Sedangkan mengenai kisah penyaliban Nabi Isa as, sebagian mufasir bahkan dalam Tafsir Al-Manar juga menyatakan bahwa Isa as selamat dari peristiwa penyaliban. Sedangkan implikasi teologis dari keyakinan terhadap kematian dan penyaliban Nabi Isa yaitu sebagai berikut. Pertama, bagi yang tidak mempercayai Nabi Isa as diangkat oleh Allah ke langit ruh dan jasadnya dan kelak akan turun ke dunia di akhir zaman, maka bukan jaminan selamat dunia dan akhirat. Hanya saja dirinya telah terlepas dari sebagian khurafat yang bisa merusak akidah, bila keyakinannya ini telah melalui proses pencarian keyakinan. Kedua, bagi yang tetap meyakini Nabi Isa as diangkat oleh Allah ke langit ruh dan jasadnya dan kelak akan turun ke dunia di akhir zaman, tidaklah menjadi kafir.} }