@phdthesis{digilib23479, month = {November}, title = {PERAN GURU PAI DALAM INTERNALISASI NILAI-NILAI KOOPERATIF UNTUK MENINGKATKAN KERUKUNAN ANTAR PESERTA DIDIK DI SMA N 1 PRAMBANAN}, school = {UIN SUNAN KALIJAGA YOGYAKARTA}, author = {NIM. 12410185 YOYOK HANAWAN AFFANDI}, year = {2016}, note = {Drs. H Radino, M. Ag}, keywords = {peran Guru, Internalisasi nilai-nilai kerja sama (koopertif), Kerukunan}, url = {https://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/23479/}, abstract = {Latar belakang penelitian ini adalah semakin maraknya kekerasan antar peserta didik seperti perkelahian, adanya geng bahkan sering terjadi tawuran antar siswa yang menandakan krisis kerukunan yang terdapat dikalangan peserta didik. Dan harus segera diatasi khususnya oleh guru Pendidikan Agama Islam dalam mengemban misi untuk membentuk pribadi murid yang berkahlak baik melalui internalisasi nilai-nilai kerja sama (kooperatif) untuk mencapai tujuan pendidikan yang telah dicita-citakan. Penelitian ini merupakan jenis penelitian kualitatif dengan pendekatan sosiologi. Penelitian ini mengambil latar SMA Negeri 1 Prambanan. Pengumpulan data dilakukan melalui observasi, wawancara, dan dokumentasi.. Pemeriksaan keabsahan data dilakukan dengan triangulasi sumber yaitu dengan mengecek data ke beberapa sumber yang berbeda. Analisis data dilakukan dengan pengumpulan data, reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan. Hasil penelitian menunjukkan: (1) Proses internalisasi guru PAI dilakukan dalam tiga tahap yaitu transformasi nilai, transaksi nilai, dan transinternalisasi nilai. Dimana guru PAI melakukan internalisasi melalui kegiatan pembelajaran di kelas dan melalui kegiatan non-pembelajaran seperti halnya di dalam kegiatan ekstrakurikuler dan di organisasi ROHIS. Adapun nilai-nilai kerja sama yang terkandung (Peduli dan empati, tanggung jawab, musyawarah, serta persatuan dan kebersamaan) dilaksanaan dengan baik. (2) kerukunan yang ada ditandai dengan jarangnya ada konflik antar peserta didik, saling peduli terhadap teman yang sakit dengan melakukan penggalangan dana bagi warga sekolah yang terkena sakit atau musibah, terjalinnya komunikasi yang baik antara organisasi-organisasi sekolah seperti halnya OSIS dan ROHIS serta tidak ada pembeda-bedaan di dalam pertemanan.} }