%0 Thesis %9 Skripsi %A MUHAMMAD IHSAN MUHLASHON - NIM. 03370309, %B Fakultas Syari'ah %D 2009 %F digilib:2353 %I UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta %K Ta'zir, tindak pidana, pencurian %T TA'ZIR SEBAGAI SANKSI BAGI TINDAK PIDANA PENCURIAN [ Studi Kasus Di Pondok Pesantren Mamba'ul Ma'arif Denanyar Jombang Tahun 2006-2008] %U https://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/2353/ %X Syari'ah menetapkan pandangan yang lebih realistis dalam menghukum seorang pelanggar, Tidak semata-mata ketika terjadi pencurian harus dipotong tangannya, namun harus ada unsur-unsur tertentu yang terpenuhi sehingga dapat melakukan had tersebut, dan apabila tidak terpenuhinya unsur-unsurnya maka sanksi atas tindak pidananya dapat diserahkan pada penguasa lokal atau qodhi yang disebut dengan istilah ta'zir. Seperti yang terjadi dalam kasus pencurian di Pondok Pesantren Mamba'ul Ma'arif Denanyar Jombang. Ta'zir bisa digunakan sebagai hukuman dan bisa juga untuk jarimah tindak pidana dalam upaya mendidik bagi santri sebagai cermin dalam kehidupan keberagamaan. Sanksi ta'zir dalam pidana pencurian yang belum memenuhi unsur-unsur dan syaratnya diperlukan pemikiran yang cukup mendalam sebagai ketentuan-ketentuan hukumnya. Pendidikan dan pengajaran tidak hanya ditujukan untuk memberikan hal-hal yang menyenangkan kepada anak, tetapi juga menjatuhkan hukuman kepada anak bila bersalah. Hukum potong tangan sebagai sanksi bagi tindak pidana pencurian didasarkan pada firman Allah dalam surat al-Maidah ayat 38, apabila memenuhi syarat dan rukunnya. Namun dalam penerapan sanksi pidana bagi pelaku pencurian di ASA P.P Ma.Ma Denanyar Jombang adalah ta'zir. Penelitian kali ini akan fokus pada bentuk dan dasar hukum pelaksanaan ta'zir dan efektifkah ta'zir yang diterapkan di ASA P.P Ma.Ma Denanyar Jombang sebagai sanksi dalam kasus pencurian. Penelitian yang digunakan dalam penulisan skripsi ini adalah dengan berusaha memaparkan tentang dasar hukum, bentuk dan penerapan serta efektifitas ta'zir sebagai sanksi pencurian di Pondok Pesantren Mamba'ul Ma'arif denanyar Jombang, dengan cara menggunakan metode penelitian kualitatif, yaitu penelitian yang tidak mengadakan perhitungan, maksudnya data yang dikumpulkan tidak berwujud angka tetapi kata-kata. Pengasuh, Ustadz, Pengurus dan Santri menjadi subyek penelitian, sedangkan obyek penelitian adalah metode penerapan ta'zir yang terapkan dalam menangani kasus pencurian di P.PMa.Ma ASA Denanyar Jombang, dalam mendiskripsikan dan menganalisa data-data yang diperoleh akan dibantu oleh beberapa buku yang berkaitan dengan masalah yang diteliti, sehingga akan memepermudah dalam memahami dan menjelaskan data yang diperoleh dari penelitian dengan benar. Sanksi potong tangan terhadap pelaku pencurian merupakan batas maksimal dalam penetapan sanksi pencurian. Dan hakim boleh menetapkan sanksi lebih rendah dari potong tangan kepada pelaku pencurian yang kurang dalam syarat-syaratnya, hukuman tersebut dapat berupa ta'zir yang ditetapkan oleh hakim untuk mencari alternatif penyelesaian hukum selain potong tangan. Penerapan sanksi ta'zir terhadap pelaku pencurian di P.PMa.Ma ASA Denanyar Jombang sudah bisa dikategorikan efektif karna terjadi penurunan dalam setiap tahunnya. %Z Pembimbing : Drs. Makhrus Munajat, M. Hum. Ahmad Bahiej, SH, M. Hum.