TY - THES N1 - Dr. Masroer, S.Ag. M.Si. ID - digilib23625 UR - https://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/23625/ A1 - Warsito Kabir, NIM. 11540009 Y1 - 2016/11/17/ N2 - Otoritas dalam komunitas mahasiswa Papua Puncak Jaya Yogyakarta merupakan kewenangan kepala asrama yang di percayai memiliki kemampuan kepemimpinan di dalam komunitas. Kemampuan kepemimpinan yang di miliki digunakan untuk mengontrol ruang gerak dari perilaku-perilaku negatif serta berharap membawa perubahan yang positif di dalam komunitas Papua. Paradigma negatif terhadap komunitas mahasiswa Papua di Yogyakarta menarik untuk diteliti, dan dari sini pula penulis tertarik untuk melakukan penelitian terhadap mahasiswa Papua mengenai kepemimpinan dan otoritas kepala asrama didalam komunitas mahasiswa Papua Puncak Jaya di Yogykarta. Dipilihnya asrama mahasiswa Papua Puncak Jaya di kampung Puluhdadi, RT.06, RW.02 Desa Caturtunggal, Sleman Yogyakarta dikarenakan asrama ini dihuni oleh mahasiswa Papua yang berasal dari pedalamanpedalaman Papua. Pengaruh kebijakan-kebijakan kepala asrama dapat membawa perubahan positif di dalam komunitas mahasiswa Papua Puncak Jaya Yogyakarta. Dari sini penelitian ini berusaha mencari jawaban dari dua pokok masalah yang sudah dirumuskan yaitu: 1). Bagaimana agama dan kewenangan kepala asrama didalam komunitas mahasiswa Papua Puncak Jaya DIY, dan 2). Bagaimana pengaruh Budaya Jawa terhadap kebijakan kepala asrama didalam komunitas Mahasiswa Papua Puncak Jaya DIY. Jenis penelitian ini adalah penelitian lapangan (field research),dan sifat penelitiannya adalah penelitian kualitatif. Adapun pengumpulan data yang dilakukan penulis menggunakan metode observasi, wawancara, perpustakaan dan dokumentasi. Adapun landasan teori yang digunakan dalam penelitian ini adalah teori otoritas yang dikemukakan oleh Max Weber dengan tiga tipelogi otoritasnya yaitu otoritas legal rasional dimana bersandar pada keyakinan peraturan yang dibuat (hukum), otoritas tradisional dimana keyakinan di dasari pada kesucian tradisi (tradisional) dan otoroitas Kharisma yang mengandalkan kemampuan individu (Kharisma). Pada akhirnya penelitian ini menghasilkan kesimpulan, 1). Kewenangan yang di miliki kepala asrama memberikan kebebasan dalam mengatur dan menjalankan fungsi asrama serta fungsi kontrol terhadap komunitas mahsiswa Papua dengan aturan-atruan yang di buat, sedangkan fungsi agama dijadikan sebagai kontrol dalam perilaku keagamaan terhadap komunitas mahasiswa Papua Puncak Jaya agar tunduk dan patut pada keyakinan agama. 2). Pengetehuan agama dan budaya yang mumpuni merupakan tolak ukur dari kebijakankebijakan dan aturan yang di terapkan di dalam asrama komunitas mahasiswa Papua Puncak Jaya di Yogyakarta. Agama menjadi pendekatan penting untuk meningkatkan sisi religiusitas komunitas mahasiswa Papua terhadap Tuhan. Sedangkan pengaruh budaya Jawa di dalam komunitas Papua dapat di tunjukan dengan penyesuain pola interaksi dan sosialisasi dalam gaya berbahasa yang digunakan dalam lingkungan masyarakat. PB - UIN SUNAN KALIJAGA YOGYAKARTA KW - AGAMA KW - OTORITAS KW - AGAMA DAN OTORITAS M1 - skripsi TI - AGAMA DAN OTORITAS DI DALAM ASRAMA MAHASISWA PAPUA PUNCAK JAYA DI YOGYAKARTA AV - restricted EP - 108 ER -