%A MIM. 1130016016 SUDARMAN %O Prof. Dr. Dudung Abdurahman, M.Hum selaku promotor I dan Dr. Danil Mahmud Chaniago %T JARINGAN PERNIAGAAN DAN ISLAMISASI DI KERAJAAN INDERAPURA ABAD XVII-AWAL ABAD XVIII M %X Studi ini bertujuan untuk merekonstruksi jaringan perniagaan dan islamisasi di Kerajaan Inderapura pada Abad XVII M hingga awal Abad XVIII M. Jaringan perdagangan di pantai barat Sumatera memiliki pola-pola yang didukung oleh sistem pelayaran dan sistem perdagangan. Pada abad tersebut, para pedagang dari pantai Koromandel, Malaka dan China berdatangan untuk berdagang. Sebagian dari mereka menyebarkan Islam kepada penduduk lokal. Pertanyaan pokok studi ini adalah: Bagaimana jalinan perdagangan maritim Nusantara dengan islamisasi di Inderapura? Selanjutnya penelitian ini disusun berdasarkan beberapa pertanyaan penelitian, yaitu: Pertama, bagaimana aktivitas pelayaran dan perniagaan di Kerajaan Inderapura pada Abad XVII M hingga awal Abad XVIII M? Kedua, bagaimana jaringan perniagaan Kerajaan Inderapura pada abad tersebut? Ketiga, mengapa jaringan perniagaan berpengaruh terhadap proses Islamisasi di Inderapura, dan bagaimanakah peran-peran pedagang dalam proses tersebut? Studi ini merupakan studi sejarah sosial keagamaan yang dikaji melalui tiga pendekatan, yakni pendekatan sejarah, sosial, dan keagamaan. Sumber-sumber yang dipergunakan untuk merekonstruksi masa lalu itu diproses sesuai dengan metode sejarah yang dimulai dari heuristik (mengumpulkan sumber-sumber yang berkaitan dengan studi ini), kritik sumber (melakukan verifikasi terhadap sumber-sumber sejarah), interpretasi (memberikan penjelasan terhadap sumber-sumber sejarah yang sudah diuji keakuratannya) dan historiografi (rekonstruksi fakta-fakta sejarah sehingga menjadi suatu kisah). Hasil studi ini menyimpulkan bahwa: Pertama, pada Abad XVII M hingga awal Abad XVIII M, Kerajaan Inderapura menjadi salah satu pusat perdagangan dan pelayaran di pantai barat Sumatera. Pedagang dari berbagai wilayah dan negara datang untuk mengadakan transaksi perdagangan dengan Kerajaan Inderapura. Perdagangan ini meniscayakan adanya satu sistem pelayaran yang bersifat lokal dan internasional. Kedua, sebagai sebuah kerajaan yang menjadi salah satu tujuan para pedagang untuk mengadakan transaksi perdagangan, terdapat pola-pola jaringan perdagangan yang terbentuk ketika perdagangan itu berlangsung. Pola jaringan perdagangan tersebut adalah dengan wilayah pedalaman, kota-kota di pantai barat Sumatera, dan antar pulau. Ketiga, pedagang merupakan pendorong utama (leading sector) dalam proses Islamisasi di Kerajaan Inderapura, sedangkan pendidikan, sufi dan perkawinan merupakan supporting system (pendukung) untuk menguatkan proses tersebut. Pedagang Muslimsebagai aktor dalam mengislamkan wilayah pantai dan pedalaman tidak bekerja sendirian. Mereka juga melibatkan para hulubalang, pedagang pialang serta guru-guru tarekat. %K Jaringan Perdagangan, Peran Pedagang, Proses Islamisasi %D 2016 %I UIN SUNAN KALIJAGA YOGYAKARTA %L digilib23804