%0 Thesis %9 Masters %A SYAIFULLAH, NIM. 13205011077 %B PROGRAM PASCASARJANA %D 2016 %F digilib:23870 %I UIN SUNAN KALIJAGA YOGYAKARTA %K khali>fah, semantik, makna khali>fah, medan makna. %P 137 %T KATA KHALIFAH DALAM AL-QURAN (STUDI ANALISIS SEMANTIK) %U https://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/23870/ %X Khalifah merupakan pengganti Tuhan di bumi yang mengemban amanah untuk menegakkan nilai-nilai keilahian. Dalam al-Qur’an kata khalifah menjadi sangat penting dan mendasar untuk dikaji dan diteliti, karena kata khalifah yang diartikan pengganti dan penguasa menjadi salah satu kata kunci ketika diteliti dengan kecamata semantik. Kata khalifah ketika dilihat dengan kecamata weltanschauung maka akan memunculkan sebuah medan makna yang saling terhubung antara satu kata dan kata yang lainnya. Penelitian diberi judul kata khalifah dalam al-Qur’an dengan pendekatan sintagmatik dan paradigmatik prespektif Toshihiko Izutsu. Dalam penelitian ini dibahas tentang arti kata khalifah dalam al-Qur’an dan relasi maknanya. Metode yang digunakan adalah metode deskriptif-analitik dan metode teknik simak dan catat. Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan, maka ditemukan beberapa kesimpulan yaitu, kata khalifah jika dilihat dari arti katanya memiliki beberapa makna: 1) Manusia yang dijadikan Tuhan sebagai pengganti makhluk pendahulunya untuk melaksanakan hukum Tuhan dan memakmurkan bumi, 2) Umat manusia seluruhnya dijadikan oleh Tuhan sebagai penguasa bumi, kemudian diberikan kemampuan untuk mengelola dan melaksanakan hukumhukum- Nya sesuai dengan batasan-batasan yang telah ditetapkan, 3) orang yang memiliki kekuasaan sebagai anugerah dari Allah swt untuk memobilisasi seluruh sumber daya alam, 4) Tuhan menjadikan manusia dari satu generasi ke generasi lainnya secara bergantian, dan 5) orang mukmin akan dikaruniai kekuasaan oleh Allah swt dengan ketaatan dan amal saleh mereka. Dari sisi medan makna, kata Khalifah dibangun dalam bingkai tugas khusus seperti leksem imam, Rasul dan Nabi, Ulama, Auliya’, ulu al amr, ulu albab dan Insan. Dari semua itu diasosiasikan dengan tugas khalifah yang sifatnya membangun dan menyejahterakan masyarakatnya, baik dari sisi spritual maupun material, fisik maupun mental, dan seterusnya. %Z Dr. H. Sukamta, MA