TY - THES N1 - Prof. Dr. H. Sugeng Sugiyono ID - digilib23873 UR - https://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/23873/ A1 - JA?FAR SHODIQ, NIM. 1320511091 Y1 - 2016/11/28/ N2 - Al-Qur?an kerap menyebut kata jinn dan al-inssebagai makhluk Allah yang berbeda wujud. Penjelasan tentang jinn (jin) mislanya, sebagaimana yang dikatakan al-Qur?an menjadi pekerja yang mengabdi pada kerajaan Sulaiman dalam membantu membuat gedung-gedung tinggi dan menyelam untuk mengambil mutiara. Disamping itu, penyebutan jin dalam al-Qur?an kerap kali disandingkan dengan al-ins (manusia) yang secara unsur dan wajud diyakini oleh masyarakat kita berbeda. Berangkat dari itu, peneliti mencoba mengurai permasalahannya dengan cara mengkaji secara dasar kata jinn dan al-ins dalam al- Qur?an dan kemudian mengkaitkan keduannya. Penelitian ini termasuk penelitian yang menggunakan teori semantik Toshihiko Izutsu dengan permulaan mencari makna dasar dan makna relasional sebagai dasar menemukan welthansauung atau pandangan dunia terhadap kata jinn dan al-ins dalam al-Qur?an Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan, ditemukan beberapa poin simpulan, bahwa kata jinn dalam al-Qur?an mempunyai makna tertutup, sama dengan akar kata dari majn?n (tertutup akalnya/gila), jannah (surga/taman yang tertutup rerimbunan pohon) maupun jan?n (janin bayi/tertutup dalam perut).. Begitu juga tentang makna relasional terhadap jin yang dijelaskan dalam al- Qur?an baik yang berkaitan dengan orang-orang dahulu sebelum datangnya Islam, jin adalah syaitan, Ifrit, malaikat, makhluk yang mempunyai kekuatan super, makhluk yang disembah, iblis, dan pembuat kesialan seseorang. Adapun makna dasar kata al-ins, sama seperi ins?n, basyar, Bani Adam, ?Abd Allah, bahkan alins sebagai kata yang mewakili manusia dalam al-Qur?an bisa diartikan syaitan seperti dalam suran an-n?s yang menyatakan bahwa syaitan itu berasal dari golongan jin dan manusia. Pembahasaan tentang pandangan dunia, relasi ontologis dan komunikatif antara jinn dan al-insdalam al-Qur?an. Bahwa jin dan manusia adalah benar-benar makhluk Allah yang diciptakan dari unsur yang berbeda. Kedua makhluk ini mempunyai kewajiabn mukallaf artinya kedua makhluk ini mempunyai tanggung jawab dalam hal menjalankan syariat. kedua makhluk ini bisa menjalin komunikasi karena ada penjelasan dalam-al-Qur?an. Tetapi ada kelebihan manusia terhadap jin dan juga makhluk yang lainnya diungkapkan pula dalam al-Qur?an. Seperti manusia diberi kehormatan oleh Allah menjadi khalifah dibumi. Disamping juga bahwa kenyatannya Nabi dan Rasul hanya di utus dari golongan manusia. Kata kunci: Jin, manusia, makna dasar, makna relasional, weltanschauung, PB - UIN SUNAN KALIJAGA YOGYAKARTA KW - Jin KW - manusia KW - makna dasar KW - makna relasional KW - weltanschauung KW - Izutsu. M1 - masters TI - RELASI JINN DAN AL-INS DALAM AL-QUR?AN (KAJIAN SEMANTIK TOSHIHIKO IZUTSU) AV - restricted EP - 138 ER -