%A NIM. 0732609 M. Rusydi
%O 1. Prof. Dr. H. Hadri Kusuma, MBA
2. Dr. M. Fakhri Husein, SE., M.Si.
%T SYARIAH COMPLIANCE
DALAM PENERIMAAN PRODUK PERBANKAN SYARIAH:
APLIKASI THEORY OF PLANNED BEHAVIOR
%X Islamic banking is theoretically propagating itself as a bank with shared benefits;
however, the reality is somewhat different. It appears that the products with a high value
on sharia compliance occupy a marginal position in the total portfolio of Islamic banking
products.
To elaborate on this issue, this study applied the Theory of Planned Behavior
(TPB), which aimed to build a conceptual and empirical model of the role of Sharia
compliance (adherence to the values of sharia) in the acceptance of Islamic banking
products. This study differed from previous studies, in terms of replicating the TPB model
by integrating the variable of sharia compliance to the theory’s structure. This research was
conducted in Islamic banking in Yogyakarta (DIY). This study was a survey using
purposive sampling technique. For the data analysis technique, approach to Structural
Equation Modeling (SEM) was used.
This research resulted in an important finding that Subjective Norm did not have a
positive and significant influence with Sharia Compliance and it also had no influence on
the customer intentions in using Islamic banking products. In other words, the influence of
referent or important people around customers like Kiyai, Ustazd, Parents, Spouse, and
Coworkers had no significant effect either on Sharia Compliance or with the intention of
using Islamic banking products. Syariah Compliance was positively and significantly
associated with intentions and behavior of acceptance of Islamic banking products. In
addition, attitude towards behavior also had positive and significant effect on the intentions
and behavior of acceptance of Islamic banking products.
The findings of this study can be broken down as follows: First, attitude toward
behavior/ATB was positively associated with the intention of using Islamic banking
products; Second, subjective norm was not related to the intention of using the products of
Islamic banks. Thus, the second hypothesis was not supported by this study; Third, Sharia
Compliance had a positive correlation with the intention of using Islamic banking
products; Fourth, Attitude Toward Behavior did not affect positively and significantly the
Subjective Norm; Fifth, subjective norm was positively and significantly associated with
Sharia Compliance; Sixth, attitude toward behavior was positively associated with Sharia
Compliance; Seventh, intention affected positively and significantly the Actual Use;
Eighth, Sharia Compliance had a significant and positive effect on the acceptance of
Islamic banking products (Actual Use).
Keywords: Sharia Compliance, Product Acceptance, Islamic Banking, and Theory of
Planned Behavior
[INDONESIA]
Perbankan syariah secara teoritik mempropagandakan dirinya sebagai bank bagi
hasil, tetapi dalam kenyataannya agak jauh berbeda. Tampak bahwa produk-produk yang
memiliki nilai kepatuhan syariah yang tinggi menempati posisi marjinal dalam total
portofolio produk perbankan syariah.
Untuk menguraikan masalah tersebut, penelitian ini mengaplikasikan Theory of
Planned Behavior (TPB) yang bertujuan untuk membangun model konseptual dan empirik
tentang peranan syariah compliance (kepatuhan terhadap nilai-nilai syariah) dalam
penerimaan produk-produk perbankan syariah. Studi ini berbeda dengan penelitianpenelitian
sebelumnya, dalam hal melakukan replikasi model TPB dengan
mengintegrasikan variabel syariah compliance ke dalam struktur teorinya. Penelitian ini
dilakukan di perbankan syariah di Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY). Penelitian ini
merupakan tipe penelitian survey dengan menggunakan teknik purposive sampling.
Sedangkan untuk teknik analisis data digunakan pendekatan Structural Equation Modeling
(SEM).
Penelitian ini menghasilkan suatu temuan penting bahwa Norma Subjektif
(Subjective Norm) tidak memiliki pengaruh yang positif dan signifikan dengan Syariah
Compliance dan ia juga tidak memiliki pengaruh terhadap niat nasabah dalam
menggunakan produk perbankan syariah. Dengan kata lain, pengaruh referant atau orangorang
penting di sekitar nasabah seperti Kiyai, Ustazd, Orang Tua, Pasangan, dan Teman
Kantor tidak memiliki pengaruh yang signifikan baik terhadap Syariah Compliance
maupun dengan niat menggunakan produk perbankan syariah. Syariah Compliance
berhubungan positif dan signifikan dengan niat dan perilaku penerimaan produk perbankan
syariah. Di samping itu, sikap terhadap keperilakuan (Attitude toward Behavior) juga
berpengaruh positif dan signifikan dengan niat dan perilaku penerimaan produk perbankan
syariah.
Temuan-temuan penelitian ini dapat dirinci sebagai berikut: Pertama, hasil
penelitian menunjukkan bahwa sikap terhadap keperilakuan (attitude toward
behavior/ATB) berhubungan positif dengan niat menggunakan produk perbankan syariah;
Kedua, Hasil studi ini menunjukkan bahwa subjective norm tidak berhubungan dengan niat
menggunakan produk bank syariah. Dengan demikian, hipotesis kedua ini tidak didukung
oleh penelitian ini; Ketiga, Syariah Compliance berhubungan positif dengan niat
menggunakan produk perbankan Syariah; Keempat, Penelitian ini menyimpulkan bahwa
sikap terhadap keperilakuan (Attitude Toward Behavior) tidak berpengaruh secara positif
dan signifikan terhadap Subjective Norm; Kelima, hasil penelitian ini tidak menunjukkan
adanya hubungan positif antara norma subyektif dengan Syariah Compliance; Keenam,
Penelitian ini menemukan bahwa sikap terhadap keperilakuan (attitude toward behavior)
berhubungan positif dengan Syariah Compliance; Ketujuh, Penelitian ini menemukan
bahwa Intention berpengaruh secara positif dan signifikan terhadap Actual Use;
Kedelapan, Syariah Compliance berpengaruh secara positif dan signifikan terhadap
penerimaan produk perbankan syariah (Actual Use).
%K Sharia Compliance, Product Acceptance, Islamic Banking, and Theory of
Planned Behavior
%D 2016
%I UIN Sunan Kalijaga
%L digilib23950