%0 Thesis
%9 Skripsi
%A IMRON HIDAYATULLAH, NIM. 09110110
%B Fakultas Adab dan Ilmu Budaya
%D 2016
%F digilib:23965
%I UIN Sunan Kalijaga
%K Domir, lughah
%P 90
%T AL DAMIR FI AL LUGHAH AL 'ARABIYYAH WA AL LUGHAH AL JAWIYYAH (DIRASAH TAHLILIYYAH TAQABULIYYAH)
%U https://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/23965/
%X Skripsi ini berjudul al-Dhamîr Fi al-Lughah al-‘Arabiyyah Wa al-Lughah  al-Jâwiyyah (Dirâsah Tahlîliyyah Taqâbuliyyah. Penulisan skripsi ini  dilatarbelakangi banyaknya kesalahan dalam penggunaan dhamir atau kata ganti  dalam Bahasa Arab yang timbul karena adanya perbedaan antara Bahasa Arab  dengan Bahasa Jawa ataupun Bahasa Indonesia. Namun di sisi lain, ada asumsi  bahwa Bahasa Arab juga memiliki beberapa kesamaan dengan Bahasa Jawa  khususnya dalam hal kata ganti. Oleh karena itu, peneliti tertarik untuk mengkaji  dan meneliti isim dhamir dalam kedua bahasa tersebut dengan mengajukan dua  rumusan pertanyaan. Pertama, apa perbedaan isim dhamir dalam Bahasa Arab  dan Bahasa Jawa?. Kedua, apa persamaan isim dhamir dalam Bahasa Arab dan  Bahasa Jawa? Adapun tujuannya untuk mengetahui persamaan dan perbedaan  antara keduanya agar dapat diketahui kesulitan yang ditimbulkan oleh perbedaan  tersebut dan dapat dicarikan solusi untuk mengatasinya.  Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian kualitatif, tepatnya  adalah library reseach. Metode pengumpulan data yang dipakai adalah  dokumentasi, yakni pengumpulan data yang berkaitan dengan tema dari bukubuku  literatur. Sedangkan analisis data dalam penelitian ini adalah deskriptif  analitik atau analisis deskriptif dengan pola pikir induktif dan deduktif.  Hasil dari penelitian menunjukkan bahwa: 1) Ada persamaan dhamir  atau kata ganti orang pertama, kedua dan ketiga baik bentuk tunggal, ganda atau  jamak dalam fungsinya sebagai subjek kalimat yang berpredikat nomina, yaitu  menggunakan bentuk bebas. 2) Kata ganti orang pertam dan kedua baik tunggal,  ganda atau jamak dalam fungsinya sebagai kalimat yang berpredikat kata kerja  lampau dalam Bahasa Jawa menggunakan bentuk bebas, sedangkan dalam  Bahasa Arab menggunakan bentuk terikat. 3) Kata ganti orang pertama baik  tunggal maupun jamak dan kata ganti orang kedua laki-laki dalam fungsinya  sebagai subjek kalimat yang berpredikat kata kerja bentuk sekarang atau yang  akan datang dalam Bahasa Arab selalu tersimpan sedangkan dalam Bahasa Jawa  selau tampak. 4) Kata ganti orang kedua tunggal perempuan, orang kedua jamak  dan orang ketiga jamak dalam fungsinya sebagai subjek kalimat yang berpredikat  kata kerja bentuk sekarang atau yang akan datang dalam Bahasa Arab  menggunakan bentuk terikat, sedangkan dalam Bahasa Jawa menggunakan  bentuk bebas. 5) Kata ganti orang ketiga tunggal dalam fungsinya sebagai subjek  kalimat yang predikatnya berupa kata kerja bentuk lampau, sekarang atau yang  akan datang dalam Bahasa Arab dapat ditampakkan ataupun tersembunyi,  sedangkan dalam Bahasa Jawa selalu tampak. 6) Kata ganti orang pertama, kedua  dan ketiga baik bentuk tunggal, ganda ataupun jamak dalam fungsinya sebagai  objek kalimat dalam Bahasa Arab jika dapat menggunakan bentuk terikat, maka  tidak boleh menggunakan bentuk bebas, sedangkan dalam Bahasa Jawa selalu  menggunakan bentuk bebas.
%Z H. HABIB, S.Ag., M.Ag.