%0 Thesis %9 Skripsi %A BONITA ARIFATUL MAULA, NIM. 12480003 %B FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU GURUAN %D 2016 %F digilib:24050 %I UIN SUNAN KALIJAGA YOGYAKARTA %K Penanaman, Nilai Karakter, Religius %P 137 %T PENANAMAN NILAI KARAKTER RELIGIUS DI SEKOLAH DASAR NEGERI (SD N) JAGERAN, KRAPYAK, SEWON, BANTUL, YOGYAKARTA TAHUN PELAJARAN 2015/2016 %U https://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/24050/ %X Penanaman nilai karakter di sekolah bukan tanpa sebab. Bobroknya karakter generasi muda menjadi masalah utamanya. Pendidikan karakter menjadi tanggung jawab semua pihak terutama sekolah, sebagai wahana pendidikan formal. Penanaman nilai karakter dalam diri anak sangat penting ditanamkan sejak dini. SD N Jageran sebagai lembaga pendidikan dasar telah melaksanakan penanaman nilai karakter khususnya karakter religius melalui program sekolah. Permasalahan yang dikaji adalah (1) Bagaimana pelaksanaan penanaman nilai karakter religius di SD N Jageran (2) Faktor apa saja yang menjadi pendukung dan penghambat dalam penanaman nilai karakter religius di SD N Jageran. Penelitian ini merupakan jenis penelitian kualitatif. Pengumpulan data dilakukan dengan observasi, wawancara dan dokumentasi. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan psikologi. Psikologi adalah ilmu yang mempelajari jiwa seseorang melalui gejala perilaku yang diamatinya. Keabsahan data dilakukan dengan menggunakan triangulasi teknik. Hasil penelitian menunjukkan bahwa peran guru dalam melaksanakan penanaman nilai karakter religius di tingkat SD dilaksanakan melalui kegiatan intrakurikuler, kokurikuler dan ekstrakurikuler. Penanaman nilai karakter religius dalam 3 (tiga) kegiatan tersebut meliputi 5 (lima) dimensi religiusitas, yaitu dimensi keyakinan (ideologis), pengamalan (konsekuensi), pengalaman (eksperensial), praktik agama (ritualistik), dan pengetahuan agama (intelektual). Faktor pendukung penanaman nilai karakter religius diantaranya (1) lingkungan sekolah yang berada di wilayah pesantren (2) kesadaran siswa dan lingkungan keluarga (3) sarana prasarana, dan faktor penghambatnya adalah (1) tata tertib sekolah belum dijalankan secara konsisten (2) kurang menguasai IT. %Z Dra. Siti Johariyah, M. Pd.,