@phdthesis{digilib2415, month = {June}, title = {ETIKA POLITIK AKBAR TANDJUNG}, school = {UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta}, author = { ABBAS NIM : 01510774}, year = {2009}, note = {Pembimbing : Drs. Sudin M.Hum,}, keywords = {Etika Politik, Akbar Tanjung}, url = {https://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/2415/}, abstract = { ABSTRAK Di Indonesia, politik seringkali mendapatkan citra negatif sebagai dunia yang mengabaikan nilai-nilai etika dan moral. Praktik politik dijalankan dengan mengabaikan kaidah moral, sehingga kekuasaan berjalan di luar koridor etika. Akibatnya, politik menjadi ranah yang penuh dengan praktik-praktik kotor seperti korupsi, kolusi, nepotisme, janji-janji kosong, hingga tindakan saling sikut dan intimidasi. Citra negatif dunia politik di Indonesia semakin dikuatkan oleh hasil berbagai survei yang menempatkan institusi-institusi politik sebagai salah satu entitas terkorup di negeri ini. Di tengah kesan negatif semacam itu, Akbar Tandjung muncul sebagai sosok politikus yang dinilai oleh sementara kalangan sebagai aktor politik yang punya integritas moral, santun, berakhlak mulia, serta sangat akseptabel dan lincah dalam berpolitik. Akbar dinilai bukan hanya sebagai tokoh politik yang telah menempatkan dirinya sebagai seorang politikus Indonesia yang piawai, tetapi juga mendasarkan praktik dan kegiatan politiknya di atas landasan-landasan moral dan prinsip-prinsip etika yang rasional dan teruji. Di dalam penelitian ini, etika politik yang disuarakan dan dipraktikkan oleh Akbar Tandjung, dicermati secara historis dan struktural. Pendekatan historis digunakan untuk menganalisa data biografi Akbar Tandjung dan data yang menjelaskan kronologi perkembangan akademik wacana etika politik. Sedangkan pendekatan struktural digunakan untuk menganalisa dimensi-dimensi etika politik yang diusung oleh tokoh ini. Masing-masing pendekatan tersebut menghantarkan penulis pada temuan-temuan berikut ini. Melalui pendekatan historis ditemukan bahwa etika politik merupakan bagian dari pembahasan etika khusus yang membahas prinsip-prinsip dasar etika dalam hubungannya dengan kewajiban manusia di ranah politik. Etika politik telah dikenal sejak masa Yunani Kuno dan berkembang hingga masa modern. Pertanyaan yang mau dijawab oleh etika politik adalah soal bagaimana seharusnya bentuk lembaga-lembaga kenegaraan dan apa yang seharusnya menjadi tujuan dan sasaran segala kebijakan politik. Di Indonesia, kajian tentang etika politik muncul di saat menguatnya keinginan untuk mewujudkan kehidupan politik yang setara, berkeadilan, dan demokratis. Sedangkan lewat pendekatan struktural ditemukan bahwa etika politik Akbar dapat dicermati lewat tiga dimensi, yakni dimensi tujuan, sarana, dan aksi politik. Pada dimensi tujuan, gagasan dan praktik politik Akbar berupa visinya tentang kesejahteraan rakyat dan pemberdayaan masyarakat madani. Pada dimensi sarana, etika politik Akbar berupa strategi membangun Indonesia Sejahtera yang ia usung, serta kemandirian dan rasionalitas partai politik. Membangun Indonesia Sejahtera bagi Akbar diwujudkan lewat strategi sukses pembangunan ekonomi, politik dan hukum, serta sosial dan budaya. Sedangkan pada dimensi aksi, etika politik Akbar mengarah dan diimplementasikan dalam rangka mewujudkan model kepemimpinan tinggi (high leadership). } }