<> "The repository administrator has not yet configured an RDF license."^^ . <> . . . "BULAN SABIT DI GURUN GOBI : SEJARAH DINASTI MONGOL-ISLAM DI ASIA TENGAH"^^ . "Babak sejarah peradaban Islam besar yang lahir di sekitar [antara]\r\nGurun Pasir Gobi dan Danau Baikal yang notabene sebagai daerah\r\nasal kemunculan bangsa Mongol [dikenal sebagai bangsa penghancur\r\nperadaban dunia pada umumnya dan peradaban Islam secara khusus]\r\nsungguh menjadi teka-teki bagi penulis. Obyek studi ini menyimpan\r\n“keperawanan” dan mengundang intellectual curiosity sehingga penulis\r\nmerasa tertarik untuk menyibaknya. Kegelisahan ini hadir dari kenyataan\r\nminimnya buku dan karya yang mengkaji tentang kedahsyatan peradaban\r\nIslam di wilayah tersebut.\r\nBangsa Mongol yang menempati daerah tersebut pada awalnya\r\nhidup nomaden dan bergantung pada alam. Di tengah komunitas\r\ntersebut, muncullah sosok Chengis Khan yang di kemudian hari banyak\r\nmempengaruhi peradaban umat manusia akibat sepak terjang pribadi\r\ndan keturunannya. Masyarakat awam hanya akan menilai bahwa bangsa\r\nMongol adalah bangsa penghancur peradaban, penjajah, dan penebar\r\nteror bagi entitas kebudayaan yang lain. Namun, sesungguhnya penilaian\r\ntersebut didasarkan pada fakta sejarah yang tidak seimbang sehingga\r\nkita hanya mendapatkan informasi sejarah dari satu arah. Oleh karena\r\nitu, penelitian yang penulis lakukan ini berupaya menghadirkan ruang\r\nsejarah yang proporsional dan seimbang sehingga dapat mengeliminir\r\nmunculnya subjektifi sme sejarah. Dengan demikian, hasil dari studi ini\r\ndapat dipertanggungjawabkan, baik secara ilmiah maupun akdemik.\r\nSebagaimana perkembangan sejarah Islam di belahan dunia lain,\r\nIslam yang hadir di tengah-tengah bangsa Asia Tengah dan sekitarnya\r\npun menorehkan sejarah panjang yang patut dikaji. Apa yang pernah\r\nterukir dalam sejarah mereka juga melahirkan tragedi dan romantika\r\nyang menarik untuk dijadikan teladan bagi generasi berikutnya. Inilah arti\r\npenting peranan sejarah sebagai kaca benggala bagi generasi yang akan\r\ndatang.\r\nSejarah panjang bangsa Mongol, sebagai kekuatan imperium\r\ndunia saat itu, tidak lepas dari fi gur sentral pemimpin monarki yang\r\nbernama Chengis Khan. Ia menjadi tokoh utama dalam episode panjang\r\nperkembangan bangsa Mongol berikutnya. Tidak ada yang menduga\r\nbahwa kekejaman mereka terhadap pusat peradaban, pemerintahan\r\nIslam di Baghdad, dan sebagainya ternyata menjadi anti klimaks dari\r\nidealismenya membangun imperium dunia. Justru dari darah dagingnyalah\r\ntercatat dalam tinta emas peradaban Islam yang agung dan monumental.\r\nPeradaban Islam Mongol tidak kalah pentingnya dengan peradaban\r\nIslam di Asia Barat, Eropa Barat Daya (Andalusia), Afrika Utara, bahkan\r\ndi Anak Benua India sekalipun. Mereka berhasil menggoreskan hasil peradaban dalam bidang ketatanegaraan, militer, politik, ekonomi, sosial,\r\ndan budaya, termasuk seni arsitektur yang bernilai istimewa. Daerah\r\nkekuasaan selama kepemimpinan (empat dinasti) Mongol Islam juga\r\nmelebihi luas kekuasaan dinasti Islam yang pernah ada sebelumnya.\r\nChengis Khan merupakan sosok yang kuat, percaya diri, dan\r\nmemiliki ambisi yang luar biasa untuk menguasai dunia. Kepemimpinan\r\nyang spektakuler ia tunjukkan dengan mulai menguasai daerah-daerah\r\ntaklukan yang lain. Di internal Mongol, ia membuat undang-undang yang\r\ndisebut Ulang Yasaq sebagai dasar penentuan hukum. Menjelang akhir\r\nhayatnya, daerah kekuasaan Chengis Khan dibagi untuk keempat putranya\r\nkarena terlalu luasnya daerah tersebut. Keempat anaknya tersebut adalah\r\nJochi, Chaghtai, Oghtai, dan Tuli. Putra-putranya inilah pada saatnya\r\nnanti melahirkan dinasti-dinasti Islam di kalangan Mongol, yaitu; Ilkhan,\r\nChagthai, “(Chagthai) Timûriah” dan GH.\r\nDinasti Ilkhan didirikan oleh cucu Chengis Khan yang bernama\r\nHulagu (anak Tuli). Pada masa (generasi berikutnya) Ghazan Khan\r\ndinilai sejarah sebagai The Golden Age of Islam Post Baghdad. Penguasa\r\nChaghtai dikenal sangat membenci Islam seperti ayahnya. Namun, dari\r\nketurunannya justru terlahir seorang penguasa di kalangan Mongol yang\r\nmenyatakan diri memeluk Islam. Ia adalah Mubarak Shah. Pada tahap\r\nberikutnya, dalam urutan geneologi kekuasaan ini, juga terlahir nama\r\nbesar yang dikenang dalam sejarah dunia dan umat Islam, yaitu Timûr\r\n. Sementara itu, Batu (salah satu dari anak Chengis Khan, Jochi) pun\r\nmendirikan dinasti baru yang bernama Kipcak. Dinasti ini lebih dikenal\r\ndengan sebutan GH yang didirikan saudaranya, Berke. Ia membangun\r\npusat politik dan aktivitas ilmiah di Sārāi Baru dekat Moskow sebagai\r\nSecond Baghdad.\r\nKeempat dinasti tersebut berhasil membangun peradaban yang luar\r\nbiasa dengan spirit Islam. Meskipun mereka sebelumnya bukan penganut\r\nIslam, di tengah perjalanan sejarahnya mereka menjadi Muslim dan\r\nberjuang demi tegaknya risalah Islam. Namun, sebagaimana dinyatakan\r\ndi atas, hendaknya kita juga harus objektif dalam mengapresiasi mereka\r\nkarena dalam lintasan sejarahnya mereka juga tidak sedikit meninggalkan\r\nluka. Inilah yang penulis sebut sebagai “tragedi,” seperti penghancuran\r\npusat Islam di Sārāi Baru oleh Timûr Lāng (Muslim). Namun, di lain\r\npihak, jasa dan hasil peradabannya juga harus ditempatkan pada porsi\r\ndan posisi yang layak serta proporsional karena mereka telah berhasil\r\nmembangun imperium-imperium Islam yang megah dan mengagumkan\r\ndi kalangan bangsa ‘ajam (non-Arab).\r\nSatu hal yang patut dicatat bahwa infiltrasi masuknya Islam di\r\nkalangan Mongol sama sekali berbeda dengan daerah-daerah taklukan\r\nIslam yang lain. Biasanya Islam hadir karena adanya pertarungan ideologi, kepentingan ekonomi, dan yang lebih sering karena adanya konsensus\r\n(pertarungan dan perebutan pengaruh) politik. Berbeda dengan itu semua,\r\nmasuknya Islam di kalangan Mongol an sich karena faktor budaya dan\r\nkesadaran para pelakunya untuk meyakini Islam sebagai ajaran tauhid\r\nyang dianutnya.\r\nDengan demikian, pertempuran di kalangan Mongol yang timbul\r\nsebagai implikasi persoalan agama jarang terlihat. Kebanyakan konflik\r\nyang terjadi, baik di internal mereka maupun kalangan Mongol dengan\r\ndunia luar, karena motivasi pelebaran kekuasaan dan perebutan pengaruh\r\ndi internal keluarga (misalnya; perebutan jabatan khan agung). Oleh\r\nkarena itu, dapat dipahami bahwa kesadaran keberagamaan di kalangan\r\nMongol Islam memang benar-benar atas penjiwaan dan keyakinan yang\r\nutuh terhadap ajaran tauhid tersebut, bahkan tidak jarang mereka berani\r\nmempertaruhkan nyawanya demi meyakini ajaran yang dibawa Nabi\r\nMuhammad SAW.\r\nDi lain pihak, dari dinasti-dinasti tersebutlah muncul benih-benih\r\najaran tauhid. Meskipun pada mulanya pendirian kekuasaan tersebut\r\nberdasarkan atas UU Mongol, setelah pemimpin mereka menyatakan\r\nmasuk Islam, UU tersebut diganti dengan hukum yang didasarkan pada\r\nsumber Islam. Pada masa pemerintahan mereka, puncak peradaban Islam\r\nmulai terbangun. Daerah kekuasaannya hampir sepertiga dari bumi ini\r\nsehingga pengaruhnya begitu luas. Istana-istana mereka dihuni oleh para\r\nulama, intelektual, dan pemikir sebagai penasehat penguasa. Mereka\r\nberhasil membanguan kejayaan Islam di berbagai bidang.\r\nKarya ini tidak akan selesai tanpa bantuan dan dukungkan dari\r\nsemua pihak. Oleh karena itu, patut kiranya penulis menyampaikan terima\r\nkasih kepada Prof. Dr. H. Ahmad Syafii Maarif, M. A., Prof. Dr. H. M.\r\nAmin Abdullah, dan Prof. Dr. H. Anhar Gonggong, M. A., yang berkenan\r\nmembagi pengetahuan, bertukar pikiran, dan mendorong penulis agar\r\nsegera menuntaskan karya ini yang semula merupakan hasil penelitian\r\nindividual di bawah koordinasi UIN Sunan Kalijaga (LP2M) Yogyakarta.\r\nPenuilis tidak lupa mengucapkan terima kasih kepada Rektor, Ketua LP2M,\r\nDekan Fakultas Adab dan Ilmu Budaya, Ketua Pengelola Diskusi Ilmiah\r\nDosen Tetap UIN Sunan Kalijaga Dr. H. M. Damami, M. Ag. dan kawankawannya,\r\ntermasuk Drs Zainal Abidin, M. Pd. selaku peserta diskusi\r\ndan kemudian mendapat amanah menjadi moderator untuk forum diskusi\r\ntersebut sejak tahun 2006-sekarang, tempat penulis banyak mendapat\r\nilmu pengetahuan sekaligus bertukar pikiran sehingga gagasan-gagasan\r\ntersebut berbuah menjadi buku ini. Kawan-kawan dosen di Fakultas dan\r\nImlu Budaya, PPs UIN Sunan Kalijaga, SPs UGM (terutama Prof. Dr.\r\nSyamsul Hadi, S.U., M. A.), UII Yogyakarta, UMS Solo, dan UNISULA\r\nSemarang (termasuk Dr. H. Kurdi Amin), dan para mahasiswa. Demikian pula ucapan terima kasih patut dihaturkan kepada Rektor\r\nPertama IAIN Surakara, Dr. Imam Sukardi, M. A. dan kawan-kawannya,\r\ntermasuk Dr. Shamsul Bakri, M. Ag. yang penuh perhatian terhadap\r\npenulis. Penulis tidak lupa hutang-budi kepada Rektor IAID Ciamis\r\n(Ustadz Dr. H. Fadlil Munawwar Manshur, M. S.), yang tidak pernah\r\nabsen untuk mendoakan dan mendorong penulis agar selalu bergelut\r\ndalam aktivitas ilmiah.\r\nKepada Rektor, Direktur PPs, dan Dekan Fakultas Adab IAIN Raden\r\nPatah Palembang yang telah memberikan kesempatan bagi penulis untuk\r\nmembagi pengalaman ilmiah secara formal. Tidak lupa menyampaikan\r\nta’zim dan hormat kepada Ketua (Dr. H. Zulkarnaini, M. A.) STAIN\r\nZawiyah Cot Kala Langsa beserta seluruh jajarannya, termasuk Ketua\r\nJurusan Dakwah (Drs. H. Zakaria Abu Bakar, M. M.) yang mendorong\r\npenulis, agar karya ini segera terujud, dan Dr. baru Fahmi, yang sangat\r\nantusius memperkenalkan karya-karya penulis agar dibaca secara luas\r\ntermasuk akademisi di STAIN tersebut. Apalagi sikap persaudaraan yang\r\nmereka buktikannya. Sebagian dari karya ini penulis revisi saat berada di\r\nSTAIN ZCK dan di lingkungan UNIMAL Lhoksmawe, serta perguruan\r\nTinggi lain di Aceh.\r\nTidak kalah penting, dorongan dan dukungan yang diberikan\r\noleh Rektor Universitas Negeri Malikussaleh, melalui Dekan Fakultas\r\nEkonomi, “Doktor” Wahyuddin, Albra S. E., M. Si., AK dan kawankawannya,\r\nagar penulis segera merampungkan karya ini dan melanjutkan\r\nkarya baru (tahun 2014 dengan tema: “Sejarah Ekonomi Islam”), sebab\r\nbanyak pembaca menanti dan akan membutuhkannya. Perhatian penuh\r\ndengan sikap persaudaraan, memompa penulis, seolah-olah dapat inspirasi\r\ndan spirit termasuk sebagian bahan untuk karya baru, saat-saat bergelut\r\ndengan aktivitas ilmiah sebagai pemateri Seminar Internasional (Juli\r\n2011) dan Seminar Nasional (November 2013) yang diadakan UNIMAL\r\ndi bawah koordinasi Dekan FE, terutama setiap malam dalam acara\r\n(situasi) keramahtamahan, justru berubah menjadi seminar nasional jilid\r\n2, yang diramaikan oleh Wakil Rektor, Dekan FE, dan jajarannya dari\r\nUNIMAL.\r\nKepada Dr. Yoyo, M. A., Dr. Windratmo Suwarno, calon Dr. H.\r\nMuzzamel Basyuni, Ahmad Shahide, termasuk Ustadz Husaeni dan\r\nDaniel yang selalu mendorong, agar penulis tidak hanya membagi ilmu di\r\njajaran UIN, UGM, UII Yogya, UMS dan IAIN Surakarta serta UNISULA,\r\nakan tetapi sekali-kali datang lagi dan bertukar pikiran di perguruan tinggi\r\ndi Aceh, terutama di Langsa dan Lhoksemawe termasuk (juga tidak lupa\r\nperhatian Ketua STAIN Malikussaleh, Dr. Iskandar Budiman, MCL\r\nyang mendoakan penulis untuk berkarya) STAIN, tempat mereka berdua\r\nmengabdi. Selain itu saudara Mursyidi Prihantono (sekeluarga), pakar perbankan Syariah beserta kawan-kawannya yang selalu memotivasi\r\npenulis baik dalam kelas formal, maupun di luarnya, dan masih banyak\r\nlagi yang tidak dapat penulis sebut satu persatu..\r\nTidak ketinggalan pula penulis menyampaikan terima kasih dan\r\nbangga kepada almarhum istri tercinta, Dra. Syahrumil Aini Lubis, yang\r\ndengan kesabaran dan perhatiannya telah memberi penulis motivasi luar\r\nbiasa untuk merampungkan penulisan buku-buku yang telah direncanakan\r\nsemasa hidupnya termasuk buku ini dan selalu mendoakan agar penulis\r\nberada di jalan yang benar. Terima kasih juga disampaikan kepada putraputri\r\npenulis, yang telah memompa semangat penulis untuk menyelesaikan\r\nkarya ini, termasuk juga seluruh keluarga, baik di Bangladesh maupun\r\ndi Indonesia, Hj. Kalsum Nasution (ibu mertua yang masih hidup) dan\r\nkeluarga di Medan serta almarhum H. Usman Lubis (mertua), yang\r\nsebagian besar koleksi bukunya dijadikan penulis sebagai bahan dalam\r\nberbagai karyanya.\r\nPenulis juga tidak lupa mengucapkan terima kasih kepada keluarga\r\nbesar di Palembang, termasuk Prof. Dr. H. J. Suyuthi Pulungan, M. A.\r\n(mantan Rektor IAIN Palembang), Prof. Dr Siraji, M. A. (mantan Direktur\r\nPPs IAIN Raden Fatah), dan Drs. H. Aqib Arsalan Nasution sekeluarga\r\ndan yang lain yang selalu memotivasi penulis untuk berkarya, termasuk\r\nkawan Drs. Ridwan Arief (sejak 1980-sekarang selalu bertukar pikiran\r\nterutama dalam hal pra cetak karya penulis dan lain-lain) Last but not\r\nleast, penulis juga berterima kasih kepada Dr. Ridwan, M. Hum yang\r\ntelah mencermati tulisan ini dari aspek teknis.\r\nTerakhir, isi dan kekurangan karya ini sepenuhnya menjadi\r\ntanggung jawab penulis. Akhirnya penilaian apa pun tentang karya\r\nini menjadi hak pembaca yang budiman. Selamat membaca, temukan\r\noase itu dan ambil hikmahnya untuk masa depan peradaban Islam yang\r\nlebih baik. Semoga “antipati” kita tentang sejarah bangsa Mongol akan\r\nterobati dengan buku ini."^^ . "2014-01-01" . . . . "9789798547985" . . "Suka Pres Yogyakarta"^^ . . "Suka Pres Yogyakarta"^^ . . . . . . . . "M. ABDUL"^^ . "KARIM"^^ . "M. ABDUL KARIM"^^ . . . . . . "BULAN SABIT DI GURUN GOBI : SEJARAH DINASTI MONGOL-ISLAM DI ASIA TENGAH (Text)"^^ . . . "BULAN SABIT DI GURUN GOBI : SEJARAH DINASTI MONGOL-ISLAM DI ASIA TENGAH (Image)"^^ . . . "sampul bk bulan sabit.jpg"^^ . . . "BULAN SABIT DI GURUN GOBI : SEJARAH DINASTI MONGOL-ISLAM DI ASIA TENGAH (Other)"^^ . . . . . . "BULAN SABIT DI GURUN GOBI : SEJARAH DINASTI MONGOL-ISLAM DI ASIA TENGAH (Other)"^^ . . . . . . "BULAN SABIT DI GURUN GOBI : SEJARAH DINASTI MONGOL-ISLAM DI ASIA TENGAH (Other)"^^ . . . . . . "BULAN SABIT DI GURUN GOBI : SEJARAH DINASTI MONGOL-ISLAM DI ASIA TENGAH (Other)"^^ . . . . . . "BULAN SABIT DI GURUN GOBI : SEJARAH DINASTI MONGOL-ISLAM DI ASIA TENGAH (Other)"^^ . . . . . . "lightbox.jpg"^^ . . . "BULAN SABIT DI GURUN GOBI : SEJARAH DINASTI MONGOL-ISLAM DI ASIA TENGAH (Other)"^^ . . . . . . "preview.jpg"^^ . . . "BULAN SABIT DI GURUN GOBI : SEJARAH DINASTI MONGOL-ISLAM DI ASIA TENGAH (Other)"^^ . . . . . . "medium.jpg"^^ . . . "BULAN SABIT DI GURUN GOBI : SEJARAH DINASTI MONGOL-ISLAM DI ASIA TENGAH (Other)"^^ . . . . . . "small.jpg"^^ . . "HTML Summary of #24352 \n\nBULAN SABIT DI GURUN GOBI : SEJARAH DINASTI MONGOL-ISLAM DI ASIA TENGAH\n\n" . "text/html" . . . "Buku" . .