@article{digilib24362, volume = {Vol.12}, number = {No.1}, month = {January}, author = {Zaen Musyirifin}, title = {KOLABORASI GURU BK, GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM, DAN WALI KELAS DALAM MENGATASI PERILAKU BERMASALAH SISWA}, publisher = {JURUSAN BIMBINGAN DAN PENYULUHAN ISLAM (BPI) FAKULTAS DAKWAH}, year = {2015}, journal = {Hisbah : Jurnal Bimbingan dan Konseling Islam}, pages = {1--19}, keywords = {KolaborasI guru BK, guru Pendidikan Agama Islam, Wali Kelas, dan Perilaku Bermasalah Siswa.}, url = {https://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/24362/}, abstract = {Tulisan ini bermaksud menjabarkan pengaplikasian Bimbingan dan Konseling Islam di sekolah dengan bentuk kolaborasi guru BK, guru PAI dan wali kelas dalam mengatasi perilaku bermasalah siswa di SMK PIRI Yogyakarta. Bahasan diakukan dengan cara berfikir mendalam dengan memaknai tujuan Bimbingan dan Konseling Islam dalam memberdayakan fitrah-fitrah individu (jasmani, rohani, nafs, dan iman), agar fitrah-fitrah yang ada pada individu berkembang dan berfungsi dengan baik dan benar sesuai tuntutan Allah dan Rasul-Nya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bentuk dan mekanisme kolaborasi guru BK, guru Pendidikan Agama Islam dan wali kelas dalam mengatasi perilaku bermasalah siswa SMK PIRI 1 Yogyakarta.Hasil kajian menunjukkan bahwa: 1) Kolaborasi yang dilakukan oleh guru BK, guru Pendidikan Agama Islam dan wali kelas dengan menggunakan catatan-catatan hasil kolaborasi yang diketahui oleh personal BK (tertulis) dan koordinasi lisan (tidak tertulis). Koordinasi lisan ini belum sepenuhnya dapat mengatasi perilaku bermasalah siswa SMK PIRI 1 Yogyakarta karena masih terdapat guru kelas dan wali kelas yang tidak komunikatif. 2) Mekanisme kolaborasi penanganan siswa bermasalah berawal dari guru Pendidikan Agama Islam sebagai informator tentang keadaan siswanya terutama masalah akhlak, setelah itu wali kelas sebagai penerima informasi dari guru Pendidikan Agama Islam menyampaikan kepada guru BK dan menjadi mediator antara siswa dan guru BK. Kemudian guru BK menjadi pembimbing dan fasilitator dalam melakukan tindak lanjut penanganan siswa bermasalah. Mekanisme kolaborasi tersebut sangat membantu guru BK dalam melakukan tindak lanjut penanganan perilaku bermasalah siswa.} }